[Video]: Puluhan Kota Yaman Dilanda Unjuk Rasa Akbar Peringatan 7 Tahun Perang
Sanaa, LiputanIslam.com – Unjuk rasa akbar yang diikuti oleh ratusan ribu orang melanda puluhan kota di Yaman, Jumat (26/3), untuk menandai peringatan invasi militer Arab Saudi dan sekutunya terhadap Yaman yang baru memasuki tahun ke tujuh.
Media Yaman melaporkan bahwa rakyat negara ini turun ke jalan-jalan di sebanyak lebih dari 20 kota untuk memekikkkan kutukan mereka terhadap invasi militer pasukan koalisi pimpinan Saudi yang sudah berlangsung enam tahun.
Beberapa foto dan video yang dirilis terkait unjuk rasa itu memperlihatkan besarnya partisipasi rakyat Yaman dalam aksi demo yang digelar pada peringatan yang mereka nama “Hari Ketahanan Nasional Yaman”.
Dilaporkan bahwa unjuk rasa bermula dari kota Sa’dah kemudian Hudaydah dan disusul beberapa kota lain, termasuk Sanaa, ibu kota Yaman. Dalam aksi itu rakyat Yaman menegaskan bahwa bangsa negara ini sekarang lebih tangguh dan solid dalam menghadapi “agresi AS-Saudi-Uni Emirat Arab (UEA)”.
Tak hanya meneriakkan yel-yel dan slogan perjuangan, massa pengunjuk rasa juga melakukan pengumpulan dana dan barang untuk membantu mendanai para pejuang mereka di medan-medan tempur sembari menegaskan mereka bahwa kemenangan melawan agresor dan pasukan pendudukan asing kini sudah semakin dekat.
Sebelumnya, berbagai faksi di Yaman dalam sebuah pertemuan mereka menyerukan kepada rakyat di berbagai provinsi untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa akbar. Mereka juga menegaskan bahwa pasukan agresor kini sudah semakin mustahil dapat meraih kemenangan militer, dan bahwa satu-satunya jalan penyelesaian perang adalah penghentian secara total agresi dan blokade Saudi dan sekutunya terhadap Yaman.
Arab Saudi dan sejumlah negara sekutunya menginvasi Yaman dengan lampu hijau dari AS sejak 26 Maret 2015 untuk memerangi Ansarullah (houthi) yang telah menggerakkan revolusi rakyat yang telah menggulingkan rezim korup Abd Rabbuh Mansour Hadi pada tahun 2014.
Menjelang invasi militer untuk membela pemerintahan Hadi itu Saudi sempat bersumbar pihaknya akan dapat menumpas Houthi dalam hitungan hari atau minggu. Nyatanya, perang berkelanjutan sampai enam tahun, dan perlawanan Ansarullah dan sekutunya kini bahkan semakin menerjang sasaran-sasaran vital, termasuk fasilitas minyak, di berbagai wilayah Saudi, termasuk serangan terbaru Ansarullah, Jumat, dengan belasan rudal dan drone bermuatan bom. (mm/alalam/fna)
Berita terkait: