Orang Dekat Syeikh Qaradawi Minta  Erdogan Cuci Tangan 7 kali Usai Jabat Tangan dengan Presiden Israel

0
464

Kairo, LiputanIslam.com –  Kunjungan Presiden Israel Isaaac Herzog ke Turki dan sambutan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kunjungan ini masih terus mengundang beragam komentar pro dan kontra dari para tokoh dan warganet Arab.

Syeikh Essam Talima, salah satu yang dekat dengan Syekh Yusuf al-Qaradawi dan mantan direktur kantornya, termasuk orang yang keras mengecam kesediaan Erdogan menerima kunjungan Herzog.

Di akun resminya di Twitter, dia menyatakan, “Sampaikan kepada Erdogan fatwa Syeikhuna Al-Qaradawi; Siapa pun yang berjabat tangan dengan mereka (orang-orang Israel – red.) maka hendaklah mencuci tangannya tujuh kali di mana yang pertama di antaranya disertai dengan tanah.”

Cuitan ini tak pelak membangkitkan kontroversi di tengah warganet dan banyak para follower Syeikh Talima sepakat dengannya dan menegaskan bahwa tindakan Erdogan itu merupakan kesalahan besar yang tak terampunkan.

Di pihak lain, warganet Arab yang masih mendukung Erdogan meminta supaya Erdogan tak dipersoalkan secara berlebihan. Mereka menyatakan bahwa apa yang dilakukan Erdogan bukanlah sesuatu yang baru terjadi, melainkan warisan yang sudah berusia 73 tahun dari pemerintah Turki sebelumnya.

Warganet bernama Adil Abu Al-Mu’athi, misalnya, berkilah bahwa masyarakat menilai hanya berdasarkan gambar dan apa yang terlihat di permukaan tanpa melihat apa yang membuat seseorang seperti Erdogan bersedia duduk bersama orang seperti Herzog.

Dia menjelaskan bahwa Turki berkepentingan dengan jalur pipa minyak yang membentang dari Uni Emirat Arab (UEA) ke Eropa melalui Israel. Menurutnya, kepentingan Turki sangat besar jika jalur itu bisa seperti jalur yang membentang dari Rusia ke Eropa, yang kini mungkin terhambat akibat perang di Ukraina.

Dia kemudian menyebutkan bahwa meski Turki memiliki kepentingan sedemikian besar, namun Erdogan tetap menekankan solusi dua negara untuk krisis Palestina dan menegaskan bahwa orang Palestina juga memiliki hak sebagaimana bangsa lain.

Seorang warganet Arab lain menyoal apakah tindakan Erdogan itu dapat disamakan dengan orang yang dalam kondisi tertentu dan terpaksa diperbolehkan memakan bangkai atau binatang yang tak disembelih secara sah. Warganet itu berdalih bahwa Erdogan bisa jadi terpaksa berbuat demikian karena negaranya sedang menghadapi perang ekonomi yang telah memurukkan nilai mata uang Lira Turki dan melejitkan harga barang.

Sementara itu, warganet Mundir Al-Sheikh mengutip pernyataan Herzog bahwa hubungan Israel dengan Turki “bukanlah hubungan yang baik, melainkan hubungan historis”.

Di pihak kontra Erdogan, seorang warganet bernama Naz Najjar memosting video pernyataan yang dulu pernah dibuat oleh Syeikh Mohammad Al-Awadi, seorang pendukung Ergogan. Dalam video itu Al-Awadi mengatakan bahwa Erdogan adalah tokoh yang secara bertahap  “menyucikan” Turki dari noda hubungan dengan Israel, sedangkan beberapa rezim Arab justru menodai negaranya yang semula suci dari hubungan itu.

Video itu telah ditonton oleh lebih dari 95,000 orang, dan Naz Najjar memostingnya disertai cuitan: “Kita nantikan pernyataan dari Syekh Mohammad Al-Awadi yang intinya ialah bahwa sambutan Erdogan atas Presiden Israel di Turki merupakan pengkhianatan terhadap Islam dan urusan Palestina.” (mm/raialyoum/twitter)

Baca juga:

Sambut Kunjungan Presiden Israel, Erdogan Jadi Sasaran Caci Maki Warganet Arab

Jihad Islam Palestina: Terima Kunjungan Presiden Israel, Erdogan Telantarkan Quds dan Palestina

[Video:] Protes Kunjungan Herzog, Para Pemuda Turki Copoti Bendera Israel di Jalanan Ankara

 

DISKUSI: