Sensor Berita Oleh Arrahmah
liputanislam.com — Kali ini yang dilakukan Arrahmah adalah penyensoran. Yaitu beberapa bagian cerita yang dirasa membahayakan eksistensi mereka, dihapus dan tidak ditampilkan dalam berita yang mereka muat. Ditambahkan dengan narasi-narasi tendensius yang tidak dimuat sama sekali dalam berita aslinya. Walau begitu dalam tulisannya kali ini, Arrahmah jujur mengungkapkan darimana sumber berita tersebut. AFP, sebuah media dari Perancis (
koq media kafir? 😀) menjadi sumber berita yang berjudul Serangan udara pengecut yang dilancarkan oleh pasukan rezim Nushairiyah
ALEPPO (Arrahmah.com) – Serangan udara pengecut yang dilancarkan oleh pasukan rezim Nushairiyah Suriah telah membunuh sedikitnya 10 orang Muslim di kota Aleppo pada Selasa (21/1/2014), ujar kelompok pemantau Suriah.
“Serangan udara menghantam stasiun bus di Jisr al-Hajj di Aleppo,” ujar direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Rami Abdel Rahman kepada AFP.
“Kami telah mendokumentasikan 10 kematian.”
SOHR mendistribusikan rekaman video amatir yang menunjukkan api besar di daerah itu, yang terletak di bagian barat kota Aleppo.
Pesawat tempur rezim juga menargetkan pemukiman Ansari, di wilayah timur.
“Sudah ada pemboman setiap hari sejak 15 Desember kecuali hari-hari di mana cuaca buruk terjadi,” ujar jurnalis yang berbasis di Aleppo kepada AFP melalui Skype.
Sementara berita aslinya, bisa dibaca di sini.
Cerita yang disensor dari AFP:
Pertama, Serangan udara dari tentara pemerintah menewaskan 10 orang di sebuah stasiun bus di Jisr al – Hajj, Allepo. The Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa ISIL menolak mundur dari wilayah . Jadi sebelum serangan udara, tentara pemerintah sudah memberikan perintah untuk mundur.
Kedua, masih dari Syrian Observatory for Human Rights, dikabarkan bahwa ISIL sedang bertempur dengan milisi pemberontak yang lain. Dalam beberapa minggu terakhir, dikubu pemberontak Suriah memang terjadi perpecahan yang berujung saling bunuh. Pertempuran antara sesama pemberontak di Suriah pada akhirnya tetap menelan korban dari warga sipil.
Dalam berita dari AFP, sama sekali tidak disinggung tentang Syiah Nushairiyah, namun dalam berita Arrahmah dibuat sedemikain rupa agar seolah-olah pemerintah Suriah, dan juga tentaranya adalah Syiah.
Sayangnya meski Arrahmah berusaha membangun opini seperti itu, fakta yang tidak terbantah adalah justru pemerintah Suriah diisi oleh orang -orang Sunni. Mengutip dari Kabarislamia,