Menteri Industri Minta Waktu Sepekan Evaluasi LCGC
Menurut Hidayat, teknologi yang dipakai LCGC mampu menghemat BBM secara signifikan. “Itu kan mampu menghemat dari 1 liter untuk 12 kilometer menjadi 1 liter untuk 20 kilometer,” kata Hidayat di Karawang, Rabu (26/3).
Selain itu, ia mengungkapkan, produksi LCGC, tidak akan lebih dari 10 persen dari produksi mobil nasional. “Hanya 30 ribu unit, produksi nasional kan mencapai 1,2 juta,” kata dia.
Pada akhir pekan lalu, Menteri Keuangan Chatib Basri mengirimkan surat kepada Kementerian Perindustrian untuk meninjau efektivitas penggunaan bahan bakar nonsubsidi dalam program mobil murah.
Namun Chatib tidak menjawab dengan tegas saat ditanya apakah intensif buat program LCGC dicabut jika hasil evaluasi menunjukkan adanya pembengkakan konsumsi BBM bersubsidi. Dia hanya mengatakan keputusannya akan dibahas bersama Kementerian Perindustrian.
Program LCGC diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33/M-IND/PER/7/2013 tentang Pengembangan Produksi Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau. Melalui program tersebut, produsen mobil murah mendapatkan fasilitas berupa keringanan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM).(ca/tempo.co)