Foto Palsu Lagi dari Al-Jazeera dkk Terkait Krisis di Madaya
LiputanIslam.com – Masih tentang Madaya, media-media mendaur ulang foto dan menggunakan foto palsu untuk mendeskreditkan Suriah.
Gadis kecil yang di dalam foto (digunakan oleh Al-Arabiya), bukanlah seorang gadis Suriah. Ia adalah warga negara Lebanon, bernama Maryana Yousef Mazeh. Ia sehat dan baik-baik saja di Lebanon Selatan. Source: http://is.gd/CAqyhv
Foto ini digunakan oleh Al-Jeezera. Setelah ditelusuri, ini adalah foto lama tahun 2009, dan Suriah saat itu masih damai. Source: http://is.gd/XycM0I
Rina M Harbi, reporter asal Lebanon memberikan laporan soal propaganda media terhadap Madaya dalam serangkaian kultwit berikut ini.
Apa yang sebenarnya terjadi di Madaya?
- Pada tanggal 18 Oktober 2015, badan kemanusiaan menyalurkan bantuan/ makanan untuk terakhir kalinya ke Madaya, sebagai bagian dari kesepakatan Al-Fou’aa dan Kefraya.
- Madaya berada di bawah kendali 600 orang militan (60% Ashar al-Sham, 30% Jabhat al-Nusra, dan 10% FSA).
- Kelompok teroris di Madaya yang mengontrol distribusi makanan, mereka menempatkan persediaan makanan di sebuah gudang, dan memanfaatkannya untuk menekan warga sipil.
- Kelompok teroris menggunakan warga Madaya (23.000 orang) sebagai perisai manusia, mengeksploitasi (kelaparan mereka) untuk kepentingan politik.
- Tidak ada yang meninggal karena kelaparan di Madaya, seperti yang diklaim media.
- Banyak yang mencoba untuk meninggalkan Madaya tetapi dihalangi oleh kelompok teroris.
- Dalam kesepakatan, 300 teroris bersenjata akan menyerah, tetapi kelompok teroris lainnya melakukan sabotase karena kemelut politik di internal kelompok-kelompok ini.
- Ketika kesepakatan Zabani disetujui, milisi yang terluka tidak bisa meninggalkan tempat tersebut karena mereka diancam akan ditembak.
- Palang Merah Suriah mengkonfirmasi persediaan makanan (cukup untuk 2 bulan), dan telah masuk ke Madaya pada bulan Oktober. Lalu mengapa warga setempat bisa kelaparan? Tanyakan kepada teroris-teroris itu!
- Palang Merah Suriah membantah foto-foto yang beredar, dan menyatakan tidak ada yang meninggal. Artinya: media telah berbohong, atau teroris-teroris telah merampas makanan untuk warga Madaya tersebut.
Berikut ini pemalsuan-pemalsuan lainnya:
Some of the photos used for #Madaya …
Check the dates 🙂 pic.twitter.com/a77oJ5jqDY— Rana M. Harbi (@RanaHarbi) January 7, 2016
From #Madaya ha? Stop lying.
Check the dates. pic.twitter.com/WwV5NjDdqa— Rana M. Harbi (@RanaHarbi) January 7, 2016
From #Madaya ha? Stop lying.
Check the dates. pic.twitter.com/WwV5NjDdqa— Rana M. Harbi (@RanaHarbi) January 7, 2016
Baca juga: Tak Hanya Madaya yang Tak Berdaya (ba)