Elektabilitas Ical Anjlok karena “Boneka”
Berdasar survei tersebut Priyo Budi Santoso merangsak ke atas unggul tipis atas para seniornya. Priyo Budi Santoso memiliki elektabilitas 18,44 persen, unggul atas Jusuf Kalla (17,33 persen), Aburizal Bakrie (16,42 persen), Akbar Tandjung (11,74 persen), Agung Laksono (3,94 persen), dan Ade Komarudin (1,1 persen).
Tingginya elektabilitas wakil ketua DPR itu dilatarbelakangi akrobat dan manuver politik yang dilakukannya akhir-akhir ini. Seperti diketahui, ia menemui Walikota Tri Rismaharini di DPR pada 21 Februari lalu. Kemudian dilanjutkan pertemuan dengan Dino Patti Djalal (3/3). Dua manuver itu bahkan mendapatkan porsi besar dan menjadi berita utama di sejumlah media massa.
Kondisi ini ditambah dengan anjloknya elektabilitas Aburizal Bakrie. Beredarnya video dan foto plesiran Aburizal Bakrie dan Zalianty bersaudara memberi pukulan terhadap persepsi dan elektabilitas Aburizal Bakrie hingga terjun bebas. Situasi ini makin diperkeruh dengan keputusan pemerintah kepada Lapindo untuk segera menyelesaikan masalahnya di Sidoarjo.
“Belum selesai masalah video itu, memori publik seperti dibangkitkan lagi tentang kasus Lapindo yang menimpa warga Sidoarjo,” ungkap Arif.
Terjunnya elektabilitas Ical ternyata membawa keuntungan bagi Priyo Budi Santoso, M Jusuf Kalla, dan Akbar Tandjung. Maka tidak heran apabila angka elektabilitas ketiga elit Partai Golkar itu dapat menyaingi Ical.(ca/republika.co.id)