Corona di Iran

0
5943

Oleh: Ismail Amin

Beredar massif video yang disebut sebagai situasi terkini di Iran yang sudah seratus lebih meninggal dunia akibat Corona, dengan menggambarkan beberapa orang Iran berjatuhan di jalan yang disebut karena terinfeksi Corona.

Saya sudah memberikan bantahan secara umum, dan salah satu penjelasan dari rumah sakit dan pihak berwenang yang mengangkut warga yang tergeletak di jalan bahwa penyebabnya bukan Corona tapi karena serangan jantung.

Sudah ada tulisan lebih sarat data dan resmi lainnya yang memberikan bantahan terhadap video yang menyebutkan korban Corona berjatuhan di jalan baik di Wuhan maupun di Iran. Saya disini hanya ingin bertanya:

Pertama, Italia dan Korsel juga terpapar Corona dengan jumlah kasus suspect Corona jauh lebih banyak dari kasus di Iran. Tapi apa ada video yang beredar bahwa di Italia dan Korsel yang juga korban terinfeksi Coronanya berjatuhan di jalan? Mengapa video yang beredar hanya Wuhan (China) dan Iran?

kiri: SS video “korban korona Iran”
kanan: pemberitahuan dari Dinas Kesehatan Indonesia tentang hoax soal video “korban pingsan di jalanan”

 

 

 

 

 

 

Kedua, dari sumber-sumber resmi kesehatan menyebutkan masa inkubasi virus COVID-19 adalah 14 hari dengan gejala-gelaja yang tidak spesifik. Karenanya dengan status terpapar Corona, harusnya warga Iran yang punya gejala akan segera melaporkan dirinya ke instansi kesehatan untuk memeriksakan diri dan mendapatkan penanganan segera. Bukan berkeliaran di jalan sampai harus menunggu pingsan segala.

Ketiga, tidak ada penjelasan dari pihak resmi kesehatan yang menyebutkan bahwa gejala Corona adalah pingsan dan tidak sadarkan diri tiba-tiba. Yang ada gejalanya batuk, demam, dan sesak nafas dan itu berlangsung dalam beberapa hari.

Keempat, video yang beredar tidak ada yang bisa memastikan bahwa pingsannya orang yang divideo apa benar karena Corona, karena mabuk, karena memang tunawisma, karena memang penyakit lain, atau memang sejak awal acting dengan tujuan tertentu, sebelum ada pihak resmi kesehatan yang memberikan klarifikasi yang bersangkutan benar tidak sadarkan diri karena Corona. Semua video yang diambil secara amatir dan pihak yang mengambil video tersebut tidak punya wewenang untuk menyebut penyebab pingsan adalah infeksi Corona, sebelum ada pemeriksaan medis.

Kasus video soal “korban corona pingsan di jalanan Wuhan” dulu juga tersebar dan pihak medis di Indonesia pernah mengeluarkan pernyataan soal itu, mengumumkan bahwa video seperti itu mitos/hoax. Antara lain bisa dicek di website resmi Dinas Kesehatan Bali.

Kelima, saya kembali ke poin pertama. Saya tegaskan, mengapa hanya Iran dan China yang begitu massif dibesar-besarkan kasus Coronanya terutama oleh media-media Barat dan AS?, seolah-olah begitu sangat mengerikan sementara pihak-pihak resmi kesehatan menyebutkan, jangan terlalu khawatir dengan penyebaran virus Corona, sebab bisa diatasi dan angka kematian tidak pernah diatas 3%.

Ada apa?

*Tulisan ini disalin dari akun facebook Ismail Amin, mahasiswa Indonesia di Iran.

DISKUSI: