Peluang Indonesia Menjadi Tuan Rumah Asian Games 2018

0
341

ocaJakarta, LiputanIslam.com –Sepertinya tinggal selangkah lagi, Indonesia akan ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Indikasi tersebut terlihat dan terkonfirmasi lewat kunjungan perwakilan dari Vice President of telah Olympic Council of Asia (OCA) Wei Jizhong, Kamis (7/8/2014).

Jizhong mengakui, Indonesia sangat siap untuk melaksanakan even olahraga empat tahunan yang diikuti negara-negara Asia tersebut. Penilaian itu, menurutnya, muncul setelah dirinya melakukan inspeksi dan penilaian atas pengajuan diri Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Ditemani oleh Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Honorary Vice President of OCA Wei Jizhong telah menyambangi Balai Kota Jakarta untuk menemui Gubernur DKI Joko Widodo dan wakilnya Basuki T. Purnama, demikian dilansir detik.com.

Saat itu, Jizhong mengatakan, “Kami menilai, kota Jakarta hampir siap untuk menjadi tuan rumah Asian Games. Insfrastruktur Jakarta sudah memenuhi kriteria OCA. Organisasi kami yakin bahwa Jakarta dan Indonesia bisa menyelenggarakan Asian Games dengan baik pada 2018.” Meskipun demikian, Jizhong tetap menegaskan bahwa keputusan akhir mengenai penetapan siapa yang akan menjadi tuan rumah Asian Games akan ditentukan oleh General Assembly of OCA.

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo menyambut positif pernyataan wakil dari OCA itu. “OCA telah berikan statement, arahan, dan asistensi kepada kami. Semua didampingi oleh perwakilan dari Kemenpora, Gubernur Alex Nurdin juga hadir. Insya Allah Asian Games 2018 bisa dilaksanakan di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin turut menegaskan kesiapan Palembang untuk bisa bersama-sama Jakarta menggelar Asian Games, kendatipun belum merancang hal-hal secara teknis semisal pembagian cabang olahraga.

“Nanti diatur oleh Pemerintah Propinsi dan DKI Jakarta dan kerjasama baik. Intinya, Indonesia (yang jadi tuan rumah), nanti kerjasamanya,” ucap Alex.

Asian Games 2018 akan dihelat Hanoi (Vietnam), dan kemudian diundur menjadi 2019 untuk mendekatkan kepada Olimpiade 2020. Namun, Hanoi belakangan mengundurkan diri, karena masalah keuangan dalam negeri.

Jika Indonesia resmi terpilih, Asian Games tersebut akan dikembalikan ke tahun 2018, salah satu alasan utamanya karena di tahun 2019 ada pemilihan presiden di Indonesia.

Penentuan tuan rumah Asian Games 2018 akan dilakukan di Korea Selatan pada tanggal 20 September mendatang, atau sehari setelah proses pembukaan Asian Games 2014, dalam General Assembly dari OCA–regulator pesta olaraga multicabang se-Asia ini.

“Ketuk palunya nanti. Pada saat penyelenggaraan Asian Games, di selanya akan ada general assembly OCA,” kata Ketua Komisi Sports for All Ade Lukman.

“Sekarang tinggal Indonesia sendiri membenahi yang kurang. Kita semua harus mempersiapkan yang terbaik dan benar bisa menunjukkan kepada Asia dan dunia dan maju dalam penyelenggaraan multievent,” lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pesaing Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games 2018 adalah India. Akan tetapi, peristiwa kunjungan wakil OCA ke Indonesia, ditambah dengan pernyataan positif sang utusanb tentang kesiapan Indonesia, membuat persaingan itu sepertinya akan dimenangi oleh Indoenesia.

Jika Indonesia akhirnya ditetapkan sebagai tuan rumah, itu akan menjadi moment kedua kalinya. Pada Asian Games ke-4 tahun 1962, Indonesia menjadi tuan rumah, dan meraih prestasi tertinggi sepanjang sejarah keikutsertaan di ajang ini. Indonesia berhasil berada di peringkat kedua klasemen akhir perolehan medali (di bawah Jepang). Para atlit Nusantara berhasil meraih 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu. Jepang sebagai juara umum meraih 73 emas, 65 perak, dan 23 perunggu.

Di tahun itu, terjadi juga insiden menarik. Sebagai tuan rumah, Indonesiasama sekali tidak mengundang Israel (yang saat itu masih dianggap sebagai negara Asia). Akibatnya, Indonesia mendapat sanksi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), tidak boleh mengikuti Olimpiade Tokyo 1964. (by/liputanislam.com)

DISKUSI: