Kei Nishikori, Sejarah Baru Asia
Sebelumnya, memang pernah ada pemain tunggal putera keturunan Asia yang namanya mendunia. Sebut saja Michael Chang yang keturunan Tiongkok dan Andre Agassi yang ayahnya adalah warga negara Iran. Akan tetapi, yang murni pemain dan warga salah satu negara Asia, baru Nishikori-lah orangnya.
Atau, orang boleh juga menyebut Li Na, petenis puteri Tiongkok yang berhasil menjuara Perancis Terbuka 2011 dan Australia Terbuka Januari tahun ini. Tapi, tetap saja, supremasi di sektor tunggal putera dianggap lebih bergengsi.
Jadi, langkah Nishikori tetaplah fenomenal. Apalagi, keberhasilannya ini diraih setelah menjungkalkan lawannya, unggulan pertama Novak Djokovic, lewat pertarungan empat set 6-4, 1-6, 7-6, dan 6-3.
Ini adalah pencapaian terbaik Nishikori di ajang grand slam. Sebelum ini, pencapaian terbaiknya adalah melaju sampai perempatfinal Australia Terbuka pada 2012. Tentu, pencapaian melaju ke final akan menjadi lebih baik jika Nishikori bisa mengalahkan petenis asal Kroasia Marin Cilic, Senin (8/9) waktu setempat.
Cilic juga sejatinya juga membuat kejutan di ajang AS Terbuka 2014. Ia mampu mengalahkan petenis unggulan lainnya, Roger Federer. Dalam pertandingan yang berlangsung di Arthur Ashe Stadium, Minggu (7/9/2014) dinihari WIB, Cilic mampu menyudahi perlawanan Federer tiga set langsung, 6-3, 6-4, dan 6-4.
Dengan dua kejutan ini, final AS Terbuka tahun ini tak melibatkan petenis peringkat tiga besar Dunia. Nishikori ada di peringkat 10 dunia, sementara Cilic merupakan penghuni peringkat 16.