[Video:] Puluhan Orang Palestina Terluka Diserang Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa
Quds, LiputanIslam.com – Puluhan orang Palestina menderita luka dan sesak nafas akibat serangan polisi Rezim Zionis Israel terhadap jemaah di komplek Masjid Al-Aqsha.
Polisi Israel dalam jumlah besar pada Kamis pagi (21/4) menyerbu Masjid Al-Aqsa sebagai persiapan untuk serbuan massa pemukim Zionis pada peringatan Paskah Yahudi.
Polisi Israel dikerahkan di halaman Al-Aqsha dan mengepung para jamaah di masjid setelah menutupnya. Polisi melarang keberadaan jamaah di area Masjid Al-Qibli dan Kubah Al-Sakhra, menghalau jamaah dari jalur serbuan para pemukim, dan menyerang para wanita dan mengusir mereka dari Kubah Al-Sakhra.
Saksi mata mengatakan bahwa polisi mengepung para pemuda di Masjid Al-Qibli dan menembakkan peluru karet dan gas air mata ke arah mereka. Akibatnya, puluhan jemaah mengalami sesak nafas, dan seorang pria tua terkena peluru karet di bagian kepala.
Polisi Israel menyediakan pengamanan bagi massa pemukim Zionis yang menyerbu Al-Aqsa dari Gerbang Mughrabi dalam kelompok-kelompok yang datang silih berganti melakukan pawai provokatif di Al-Aqsa. Massa menerima penjelasan tentang apa yang mereka sebut “kuil” dan melakukan ritual Talmud di sisi timur dan di depan Kubah Al-Sakhra.
Polisi Zionis terus mengganggu orang-orang Palestina, dan mendirikan pos pemeriksaan di wilayah Kota Kuno Quds dan di jalan-jalan menuju gerbang Al-Aqsha. Mereka mencegah banyak warga, terutama kaum muda, memasuki Al-Aqsha untuk menunaikan salat Subuh.
Kelopok massa Zionis yang menamakan dirinya Organisasi Temple menyerukan serangan besar-besaran ke Masjid Al-Aqsa pada perayaan Paskah Yahudi yang dimulai pada Jumat pagi pekan lalu dan berakhir pada Kamis pekan ini.
Faksi-faksi pejuang Palestina di Gaza sebelumnya telah memperingatkan ihwal berlanjutnya penyerbuan massa Zionis ke Masjid Al-Aqsha dan serangan terhadap jamaah Muslim di dalamnya. Faksi-Faksi itu bersumpah “tidak akan tinggal diam jika garis merah dilanggar”.
Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, Kamis, menegaskan bahwa “sebagaimana pawai bendera telah digagalkan, kebijakan penyerbuan juga akan dikalahkan, dan bahwa kami masih berada di awal dari pertempuran.”
Kepada Israel, Haniyeh menegaskan, “Jika kalian berpikir bahwa penyerbuan Al-Aqsa akan mengubah karakter Islam dari Masjid Al-Aqsa, maka kalian sedang berilusi belaka.”
Dia juga menyerukan kepada negara-negara yang menormalisasi hubungan dengan Israel agar segera menarik pulang dubes masing-masing dari Israel sebagai reaksi atas yang sedang terjadi di Masjid Al-Aqsa. (mm/raialyoum/alalam)
Baca juga: