[Video] Mengerikan, Ledakan Dahsyat di Beirut Tewaskan Sedikitnya 73 Orang dan Lukai 3,700 Orang

0
953

Beirut, LiputanIslam.com – Pihak berwenang menyatakan sedikitnya 73 orang meninggal dunia dan sekira 3,700 lainnya cedera dengan kondisi puluhan di antaranya kritis akibat ledakan besar nan dahsyat di pelabuhan Beirut, ibu kota Libanon.

Ledakan yang terjadi pada hari Selasa sore waktu setempat (4/8/2020) itu mengirim gelombang kejut ke seluruh kota hingga menyebabkan kerusakan luas yang bahkan mencapai pinggiran Beirut.

Penyebab ledakan yang sempat dilaporkan berasal dari gudang petasan itu belum jelas, sementara para pejabat mengaitkannya dengan sekira 2,700 ton amonium nitrat yang disita dan disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun.

Presiden Libanon Michel Aoun mengadakan pertemuan dengan Dewan Pertahanan Tinggi setelah ledakan itu.

Setelah pertemuan Dewan Pertahanan Tinggi di istana presiden Baabda, Beirut, yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Hassan Diab, diumumkan beberapa hal sebagai berikut;

– Komite investigasi ditugaskan mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas ledakan itu dalam jangka waktu lima hari.

– Keluarga korban akan diberi kompensasi.

– Lalu lintas impor akan dialihkan ke pelabuhan Tripoli di Libanon utara.

Palang Merah menyebutkan sedikitnya 60 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di akun Twitter kepresidenan, Presiden Michael Aoun menyatakan “tak dapat diterima” bahwa 2.750 ton amonium nitrat disimpan dalam gudang selama enam tahun tanpa pengamanan yang memadai.

Aoun juga berjanji bahwa pihak-pihak yang bertanggung jawab akan menghadapi “hukuman paling keras”, dan mengumumkan status darurat dua minggu.

Usai pertemuan Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon Kepala Keamanan Umum Abbas Ibrahim mengatakan sekitar 2.700 ton amonium nitrat berada di pelabuhan Beirut dalam perjalanan menuju Afrika ketika meledak.

Menurut kementerian kesehatan Libanon, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 73 orang, sementara korban luka berjumlah sekira 3.700 orang.

Sekjen Partai Phalange (Kataeb), Nizar Najarian, tewas setelah menderita luka parah akibat ledakan tersebut

Dilaporkan pula bahwa Dirjen Perusahaan Listrik Libanon, Kamal Hayek, juga terluka saat berada di kantornya.

Pasukan Sementara PBB di Libanon (UNIFIL) melaporkan salah satu kapalnya yang berlabuh di pelabuhan Beirut rusak akibat ledakan itu, dan sejumlah personelnyapun cedera dengan kondisi sebagian di antaranya kritis.

UNIFIL mengangkut personil penjaga perdamaian yang terluka ke rumah sakit terdekat dan sedang menilai situasi, termasuk skala dampak pada personelnya.

“Kami bersama rakyat dan pemerintah Libanon selama masa sulit ini, siap membantu serta memberikan bantuan dan dukungan,” ungkap kepala misi dan komandan pasukan UNIFIL Mayjen Del Col.

Kedutaan Besar AS di Beirut memperingatkan warga kota ini mengenai laporan adanya gas beracun yang dilepaskan oleh ledakan, dan mengimbau mereka untuk tetap tinggal di dalam rumah dan mengenakan masker.(mm/aljazeera/raialyoum/rtarabic)

Baca juga:

Israel Ancam Serang Anggota Hizbullah di Suriah

Rusia Sebut AS Berilusi Melucuti Senjata Hizbullah

 

DISKUSI: