[Video:] Gempar Lagi, Pemuda Palestina Tembak Mati Lima Orang di Daerah Ultra-Ortodoks Israel

0
819

TelAviv, LiputanIslam.com –  Lima orang telah ditembak mati di pinggiran Tel Aviv, Israel, Selasa malam (29/3), dalam serangan mematikan untuk yang ketiga kalinya dalam  kurun waktu  satu minggu.

Serangan itu dilakukan oleh seorang pria bersenjata di Bnei Brak, salah satu daerah ultra-ortodoks Yahudi terpadat di Israel,

Pria bersenjata itu ditembak mati oleh polisi, kata seorang paramedis di tempat kejadian.

Pasukan keamanan Israel berada dalam siaga tinggi setelah serangan oleh orang Arab Israel pada Selasa dan Minggu lalu, yang menewaskan enam orang.

Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan pria bersenjata berpakaian gelap mengangkat senjata otomatisnya dan melepaskan tembakan melalui jendela ke arah penumpang mobil dari jarak dekat.

Jerusalem Post melaporkan satu orang ditemukan tewas di dalam mobil dan lainnya di jalan-jalan sekitarnya.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengadakan pertemuan keamanan darurat dan kabinet keamanannya akan bersidang pada hari ini, Rabu.

“Israel menghadapi gelombang terorisme Arab yang mematikan. Pasukan keamanan sedang beroperasi. Kami akan melawan teror dengan ketekunan, keras kepala, dan tangan besi,” ungkap Bennet.

Mantan Perdana Menteri dan pemimpin oposisi saat ini Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel berada “di tengah gelombang terorisme berbahaya yang belum pernah kita lihat selama bertahun-tahun… Tindakan tegas harus diambil untuk memulihkan perdamaian dan keamanan bagi warga Israel” .

Media Israel menyebutkan bahwa  pelaku serangan itu adalah seorang pemuda Palestina berusia 27 tahun dari sebuah desa di utara wilayah pendudukan Tepi Barat.

Otoritas Israel mengimbah para pemukim Zionis di Bnei Brak dan Ramat Gan agar tidak keluar rumah.

Media Israel menyebutkan, “Rasa aman Israel, malam ini, berada pada tingkat terendah sejak Operasi Perisai Pertahanan” pada tahun 2002.

Menlu Yair Lapid berkeluh, “Malam ini sangat keras, dan pasukan keamanan Israel menghadapi hari-hari yang menegangkan.”

Kepala gerakan Zionis garis keras Shas, Aryeh Deri, mengatakan, “Ini adalah malam yang sangat keras dan menyakitkan. Israel berada di puncak gelombang terorisme kejam yang belum pernah diketahui selama bertahun-tahun terhadap orang Israel.“

Keamanan telah ditingkatkan di seluruh Israel dan di Tepi Barat menyusul dua serangan sebelumnya. Serangan pertama dilakukan oleh seorang warga Arab Israel. Penyerang mengendarai mobilnya ke pengendara sepeda, membunuhnya, kemudian menikam tiga orang sampai tewas di luar sebuah pusat perbelanjaan di kota selatan Beersheba.

Lima hari kemudian, dua orang Arab Israel lainnya melepaskan tembakan di halte bus di kota utara Hadera, menewaskan dua petugas polisi.

Ketiga penyerang ditembak mati.

Ada kekhawatiran insiden serupa akan terjadi pada bulan depan, terutama ketika pada bulan suci Ramadhan juga berlangsung peringatan Paskah Yahudi dan Paskah Kristen dalam konvergensi langka.

Pada tahun tahun lalu, bentrokan meluas dan berubah menjadi perang selama 11 hari antara Israel dan faksi-faksi pejuang Palestina, terutama Hamas, di Jalur Gaza yang diblokade Israel sejak tahun 2007. (mm/almayadeen/alalam/bbc)

Baca juga:

Kelompok Wartawan Palestina Bantah Pelaku Penembakan di Israel Anggota ISIS

Faksi-Faksi Palestina: Aksi Heroik di Hadera adalah Balasan dan Penolakan terhadap Normalisasi

DISKUSI: