Faksi-Faksi Palestina: Aksi Heroik di Hadera adalah Balasan dan Penolakan terhadap Normalisasi
Gaza, LiputanIslam.com – Faksi-faksi pejuang Palestina merilis pernyataan-pernyataan resmi berisi pujian atas aksi heroik dua orang Palestina yang gugur di kota Hadera, Israel (Palestina pendudukan 1948), setelah melepaskan tembakan yang menewaskan dua polisi Israel dan melukai 10 lainnya, pada Ahad malam (27/3).
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menyebut serangan itu sebagai balasan atas darah para syuhada Palestina serta reaksi atas agresi dan terorisme Rezim Zionis yang menduduki tanah Palestina
“Bangsa kami terus berjuang membela tanah dan kesucian kami dengan segala sarana yang tersedia sampai pembebasan dan kepulangan (pengungsi Palestina),” bunyi pernyataan Hamas. .
Pernyataan serupa juga dirilis oleh Front Demokrasi Pembebasan Palestina (DFLP). Faksi ini menyatakan bahwa serangan itu dilakukan sebagai balasan atas kejahatan rezim dan warga Zionis terhadap orang-orang Palestina, sekaligus sebagai penolakan terhadap segala bentuk normalisasi dan pertemuan beberapa penguasa Arab dengan Rezim Zionis.
DFLP menyerukan supaya konfrontasi jalanan orang-orang Palestina dengan kaum Zionis dilanjutkan sebagai salah satu bentk perjuangan menyapu rezim pendudukan dan para pendatang Zionis.
Front Rakyat Pembebasan Palestina (PFLP) juga angkat suara memuji aksi heroik di Hadera dan menilainya sebagai ekspresi penolakan terhadap “pertemuan puncak nomalisasi” yang dihadiri oleh sejumlah menteri luar negeri Arab di Naqab (Negev), Palestina pendudukan 1948.
Menurut PLFP, serangan itu juga menjadi pesan bagi kaum Zionis bahwa bangsa Palestina tak akan kendur dari tekadnya menghadang dan membalas kejahatan kaum Zionis.
“Eskalasi aksi heroik di tanah pendudukan 1948 merupakan suatu penegasan bahwa bangsa kami, Palestina, adalah satu raga, dan para pemudanya memiliki kehendak dan tekad yang tinggi untuk melawan dan mengalahkan musuh meski menghadapi segala kesulitan serta terjadi upaya penutupan perkara nasional dan meluasnya zona normalisasi,” ungkap PLFP.
Gerakan Mujahidin Palestina juga memuji serangan tersebut dan memandangnya sebagai bukti baru bahwa rezim pendudukan adalah” entitas yang rapuh dan tentara yang lemah”.
“Para pahlawan ini telah membuktikan bahwa orang-orang kita di semua kawasan eksis, sehati, dan mampu mengubah perimbangan dan realitas yang dipaksakan oleh rezim pendudukan kepada orang-orang di dalam wilayah pendudukan,” tegas gerakan tersebut.
Beberapa faksi pejuang Palestina, termasuk Gerakan Ahrar dan Gerakan Fath Intifada juga membuat pernyataan serupa. (mm/raialyoum)
Berita Terkait: