[Video:] Ayatullah Khamenei: Musuh Alergi Jika Fakta ini Diungkap Berulang Kali

0
378

Mashhad, LiputanIslam.com  Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidatonya di makam suci Imam Ali Al-Ridha ra, Mashhad, Selasa (21/3), menyatakan bahwa bangsa Iran telah membuktikan bahwa iman adalah kunci kejayaan umat, dan bahwa musuh gelisah ketika bukti itu kerap diungkap ke permukaan.

Berikut ini adalah petikan pidatonya;

Poin pertama yang ingin saya kemukakan dalam hal ini ialah apa yang dimaksud dengan transformasi. Tansformasi adalah perubahan. Apa yang hendak kita ubah? Inilah masalah terpenting. Musuh pemerintahan Islam juga menyuarakan isu perubahan.   Perubahan yang mereka canangkan sepenuhnya bertolak belakang dengan perubahan yang kita canangkan.

Sayangnya, di dalam negeri juga ada orang-orang yang mengikuti mereka dan menyerukan kata yang sama namun dengan jargon-jargon lain,  misalnya amandemen konstitusi, atau reformasi pemerintahan Islam. Ini adalah pernyataan pihak asing dan musuh yang sama.

Namun, elemen dalam negeri terkadang lengah atau tak sadar, atau karena faktor lain, mengulangi kata-kata itu.  Apa yang dicari musuh atas nama perubahan ialah perubahan identitas republik Islam. Musuh-musuh Iran adalah kubu arogan dan Zionisme. Mereka inilah yang menentang identitas republik Islam.

Ketika mereka menyebutkan perubahan, reformasi, perombakan struktur, revolusi, dan semisalnya maka maksud mereka ialah pengubahan identitas republik Islam.  Tujuan mereka ialah menghapus segala sesuatu yang mengingatkan rakyat kepada revolusi dan Islam, Islam yang murni dan Islam yang revolusioner.

Mereka menentang penyebutan nama Imam (Khomaini) dan pemaparan ajarannya. Mereka menentang Wilayatul Fakih, 22 Bahman, Hari Al-Quds, pemilu di Republik Islam dan gelora partisipasi rakyat.  Mereka menentang segala sesuatu yang sangat mencerminkan Islam revolusioner dan republik Islam. Maksud mereka ialah perubahan semua ini.

Jika mereka menyebutkan perubahan struktur maka yang mereka maksud ialah semua itu, yang kebetulan justru merupakan titik-titik kekuatan negara kita, Republik Islam.  Mereka ingin menghapusnya. Singkatnya, musuh ingin mengubah kerakyatan berbasis Islam menjadi suatu pemerintahan yang sesuai dengan selera kubu arogan dunia.

Mereka di Iran ingin mengadakan pemerintahan yang sesuai dengan selera kubu arogan, pemerintahan individu yang patuh kepada mereka, pemerintahan berdemokrasi ala Barat – yang (pada hakikatnya) adalah demokrasi dusta dan palsu – namun di bawah kendali mereka dan bergerak sesuai selera dan instruksi mereka. Inilah yang mereka inginkan.

Kubu arogan menginginkan di Iran ada sebuah pemerintahan yang dapat mereka ancam dan bujuk, dan dengan ancaman dan bujukan itu  mereka dapat melicinkan kehendaknya, menjarah (kekayaan) negara, dan menemukan dominasi politik atau ekonomi. Perubahan yang disuarakan oleh musuh Republik Islam adalah perubahan seperti ini.

Perubahan yang ingin saya utarakan berbeda sepenuhnya perubahan yang terkadang diulang-ulang oleh musuh. Apa yang saya inginkan dari kosakata perubahan sebagai perubahan kehendak ialah perubahan terhadap bagian-bagian dan titik-titik aib (kelemahan), baik pada pemerintahan Islam maupun pada masyarakat Iran. Kita punya titik-titik aib dan kelemahan.

Kita harus mengetahui dan mengidentifikasi kelemahan-kelemahan ini, dan dengan kehendak yang bulat – yang nanti akan saya sebutkan bahwa ini bukanlah pekerjaan yang mudah-  kita harus mengatasi kelemahan ini dan mengubahnya menjadi kekuatan, sebagaimana akan saya sebutkan nanti contoh-contohnya...

Salah satu poin penting kekuatan bangsa Iran dan masyarakat Islam kita ialah bahwa fondasi internal masyarakat Islam kita kuat dan kokoh. Pikirkanlah ini baik-baik, ini sangat penting. Kuatnya fondasi internal pemerintahan Islam dan bangsa Iran, kekuatan fondasi internal pemerintahan Islam dan kesolidan internal pemerintahan Islam dan bangsa Iran ini berpangkal pada iman.

Rakyat Iran beriman. Bahkan orang-orang yang mungkin secara kasat mata terlihat tidak konsisten pada sebagian hukum Islam,  namun keimanan kalbu mereka bagus. Mereka beriman kepada Allah, agama, Al-Quran, dan para imam pembawa petunjuk. Bangsa Iran beriman, bermartabat, dan percaya diri. Semua ini membuat struktur internal bangsa Iran dan pemerintahan Islam menjadi solid. Dari mana kita dapat mengetahui, melihat dan merasakan kesolidan ini? Apa indikator kesolidan ini.

Saya ingin menyebutkan beberapa  indikatornya. Pertama, kemenangan bangsa Iran atas serangkaian aksi permusuhan secara beruntun dalam beberapa tahun terakhir.

Mana ada negara dan revolusi yang dalam sekian tahun lamanya dapat resisten dan pantang bertekut lutut di hadapan gempuran negara-negara terkuat di dunia?! Bangsa Iran di depan rangkaian panjang konspirasi dan tipu daya musuh dapat berdiri kokoh. Mereka solid di depan tekanan politik, dan serangan media yang menebar Iranfobia dan revolusifobia di dunia.

Ini mencetak rekor dan belum pernah terjadi sebelumnya. Di depan berbagai konspirasi keamanan, mana ada selain bangsa Iran yang dapat resisten?!  Ini merupakan kesolidan internal. Ini menunjukkan bahwa fondasi bangsa Iran adalah sebuah fondasi yang kokoh.

Indikator lain ialah berbagai kemajuan besar bangsa Iran. Musuh tak ingin pernyataan tentang ini diulang-ulang. Musuh kecewa dan tak suka pernyatan tentang ini diulang-ulang, tapi ini fakta. Kita meraih berbagai kemajuan, yang di sini saya hanya menyinggung beberapa di antaranya secara ringkas, dan semua kemajuan ini tercapai di tengah sanksi dan era embargo ekonomi, di tengah tekanan ekonomi terdahsyat selama ini. Ini dikatakan oleh orang-orang AS sendiri. Mereka mengatakan;

 “Kita melancarkan tekanan ekonomi yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah terhadap Iran.” Benar apa yang mereka katakan ini. Meski mereka banyak berdusta, tapi hal ini mereka benar;

tekanan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dalam kondisi seperti ini bangsa Iran justru meraih kemajuan. Di bidang sains maju, di bidang teknologi maju, dan di beberapa bidang sains bahkan bertengger di urutan-urutan pertama dunia.  Di satu bidang Iran masuk lima besar negara dunia, di bidang lain masuk dalam 10 besar negara dunia, dan di lain bidang lagi masuk tiga besar di antara 200 negara dunia.

Kemajuan sains dan teknologi kita menjadi sedemikian rupa, di bidang nanoteknologi, bioteknologi, dan lain-lain. Di bidang kesehatan, kemajuan Iran melampaui banyak negara maju dunia.  Dalam masalah Covid-19, hal ini terlihat dengan sendirinya. Di bidang nuklir, ruang angkasa, pertahanan…

Di bidang pertahanan, mereka semua sedang membicarakan dan mengakuinya. Agar dapat membuat dalih anti-Republik Islam Iran,  mereka mengakui bahwa Iran maju dari segi pertahanan dan persenjataan. Di bidang bioteknologi kita mencapai banyak kemajuan.

Dunia memuji kita, para ilmuwan dunia memuji kita, memuji para ilmuwan muda kita.….

Kemajuan di bidang hubungan luar negeri. Barat menekan supaya Iran terkucil. AS dan Eropa menekan supaya Iran terisolasi.  Isolasi dalam terminologi politik luar negeri artinya ialah putus hubungan dengan negara-negara lain. Ketika berbagai negara tak menjalin hubungan dengan suatu negara,  maka negara ini disebut terisolai. Apa yang terjadi justru sebaliknya. Ya, hubungan kita dengan Barat lemah, dan dengan AS malah tak punya hubungan.

Hubungan kita dengan Eropa kuat, tapi hubungan kita dengan Asia 100% lebih kuat, dan selanjutnya akan demikian. Hubungan diplomatik, ekonomi, teknologi dan sains kita dengan bagian penting negara-negara Asia akan terus kita lanjutkan. Kita menjadi anggota beberapa perjanjian penting. Musuh ingin mengisolasi kita.

Upaya dan kemampuan bangsa Iran telah membuat kita bisa menjadi anggota beberapa perjanjian regional yang penting dan berpengaruh.  Alih-alih terisolasi,  kita justru mengemuka, dan hubungan kita dengan berbagai negara dan bangsa regional menguat. Hubungan erat dengan Afrika dan Amerika Latin

menjadi bagian dari program-program pasti kita, dan insya Allah program ini akan kita tindak lanjuti. Tentu kita tak bermusuhan dengan Eropa.

Kita siap bekerjasama dengan negara-negara Eropa yang tidak membuntuti kebijakan-kebijakan AS secara membuta.  Kemajuan-kemajuan ini telah tercapai, dan ini menunjukkan kuatnya konstruksi dan fondasi bangsa Iran dan pemerintahan Islam.

Kemajuan-kemajuan ini adalah berkat iman, kesadaran akan kehormatan nasional, rasa akan kebutuhan kepada kemampuan dalam negeri. Yakni, rakyat dan para pejabat kita merasa memerlukan kemampuan domestik. Mereka yang dulu bergantung pada pihak lain dan pihak asing

telah menyadari bahwa kebergantungan pada pihak lain ini tak bisa diandalkan; di satu hari terpenuhi, di hari lain tak terpenuhi. Kita harus mengandalkan kemampuan dalam negeri.

Jadi, titik kekuatan kita banyak, dan saya telah menyebutkan kesolidan dalam negeri serta kemajuan-kemajuannya.  Semua ini ada, dan dalam banyak hal, yang bukan tempatnya untuk disebut dan dibahas di sini. Semua ini adalah kekuatan kita, dan ini jangan sampai terusik.

Pemerintahan Islami adalah Republik Islam, republik jangan sampai terusik, dan dan keislamian pun juga jangan sampai terusik. (mm/sahara)

Baca juga:

Ayatullah Khamenei: Revolusi Islam Iran Tetap Jaya Meski Dihantam oleh Kekuatan-Kekuatan Besar Dunia

Tujuh Catatan Penting Abdel Bari Atwan Terkait Undangan Raja Saudi untuk Presiden Iran

DISKUSI: