Ayatullah Khamenei: Revolusi Islam Iran Tetap Jaya Meski Dihantam oleh Kekuatan-Kekuatan Besar Dunia

0
179

Mashhad, LiputanIslam.com  Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pidato Tahun Baru Iran di makam suci Imam Ali Al-Ridha di kota Mashhad, Selasa (21/3),  mengatakan bahwa keimanan dan kesalihan merupakan kekuatan kunci bangsa dalam menghadapi segala tantangan.

Ayatullah Khamenei menyebutkan bahwa di dunia hanya revolusi Islam Iran dan bangsa Iranlah yang berhasil melawan kekuatan-kekuatan besar, sanksi, kampanye media, Iran fobia dan Islamofobia.

Menyinggung gelombang kerusuhan yang sempat melanda Iran beberapa bulan lalu, dia mengatakan bahwa presiden AS dan beberapa pemimpin Eropa menyokong para perusuh, yang hanya merupakan bagian yang sangat dari bangsa Iran, dan bertujuan, setidaknya untuk menggembosi pemerintahan Islam, namun sebagaimana disaksikan oleh semua orang, pawai akbar dan aksi nasional pada HUT Revolusi Islam Iran pada 11 Februari lalu justru lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

“Musuh berusaha mengubah identitas Republik Islam itu sendiri dengan menggunakan segala cara yang ada, melalui upaya untuk mempolarisasi bangsa dan mengecewakan generasi muda. Musuh mencari pendirian di Iran yang sepenuhnya selaras dengan cara arogansi dan imperialisme global,” terangnya.

Dia mengatakan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah titik kekuatan lain dari pemerintahan Islam Iran yang dicapai bahkan di tengah sanksi maksimum AS, termasuk di bidang kesehatan, bidang nuklir, teknik kedirgantaraan, bioteknologi, pembangunan kilang, rumah sakit.

Dia juga mengatakan, “Hubungan Iran dengan Barat melemah, dan kami tidak memiliki hubungan dengan AS, tapi kami memperkuat hubungan kami dengan negara-negara Asia, regional dan bahkan Afrika dan Amerika Latin, dan kami tidak terisolasi.”

Meski demikian, dia juga menyebutkan beberapa  titik kelemahan pada pemerintahan Iran.

“Salah satunya adalah masalah ekonomi kita, ada yang berakar dari masa lalu dan ada pula yang karena ekonomi kebanyakan milik negara,” ujarnya.

Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa undang-undang swastanisasi disahkan bertahun-tahun yang lalu, tapi keadilan ekonomi tidak tercapai karena beberapa swastanisasi bersifat semi-pemerintah, dan beberapa kepemilikan pemerintah lainnya bahkan tidak dialihkan kepada rakyat.

“Iran mengekspor minyak dan ini adalah ekspor terpenting kami, tapi importir telah memperoleh lebih dari kami, yang memproduksi, menyiapkan, mengemas, dan mengekspornya,” sambungnya.

Ayatullah Khamenei mengatakan bahwa keterikatan Iran pada dolar juga menjadi titik kelemahan lainnya.

“Sementara beberapa negara telah melepaskan diri dari hegemoni dolar, kita masih belum melakukannya, kita harus melakukannya,” tegasnya.

Dia juga mengatakan, “Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan cepat diperlukan, dan sementara hari ini kita telah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, satu dekade yang lalu kita memiliki pertumbuhan negatif, atau tingkat serendah 1%, tetapi pertumbuhan ini harus dipertahankan jika ekonomi berkembang.”

Dia menyebutkan bahwa mengandalkan kekuatan rakyat adalah cara terbaik untuk mengendalikan inflasi, dan menurunkan harga barang konsumsi yang mahal.

Dia juga mengatakan bahwa rakyat juga harus terlibat dalam perdagangan luar negeri, perusahaan berbasis sains, dan parlemen juga harus menyusun undang-undang yang diperlukan. (mm/irna/presstv)

Baca juga:

Tujuh Catatan Penting Abdel Bari Atwan Terkait Undangan Raja Saudi untuk Presiden Iran

Raja Arab Saudi Layangkan Surat Undangan untuk Presiden Iran, Israel Makin Gelisah

 

DISKUSI: