Warga Palestina Tabrakkan Mobil, Dua Orang Zionis Tewas, Beberapa Lainnya Luka Parah

0
126

AlQuds, LiputanIslam.com   Seorang warga Palestina telah menabrakkan sebuah mobil ke halte bus yang penuh sesak di pemukiman ilegal Israel Ramot, Al-Quds (Yerusalem Timur), hingga menewaskan dua orang, sebelum kemudian ditembak mati, Jumat (10/2).

Ketegangan melonjak di bagian timur kota yang diduduki kaum Zionis itu setelah seorang Palestina melakukan penembakan di luar sinagog pada 27 Januari, yang menewaskan tujuh orang dalam serangan paling mematikan di Al-Quds selama lebih dari satu dekade.

Layanan penyelamatan Israel mengidentifikasi dua orang yang tewas pada hari Jumat. Petugas medis merawat lima korban luka dengan kondisi yang bervariasi, mulai sedang, serius hingga kritis.

“Itu adalah pemandangan yang mengejutkan. Saya berada di dalam mobil bersama istri dan anak-anak saya dan melihat sebuah mobil melaju kencang ke halte bus dan menabrak orang-orang yang menunggu di sana,” kata paramedis Lishai Shemesh, yang kebetulan sedang mengemudi saat serangan itu terjadi.

Polisi mengatakan seorang reserse yang sedang tidak bertugas telah menembak mati pelaku di tempat kejadian. Belum ada pernyataan langsung mengenai identitas pelaku.

Rekaman menunjukkan polisi dan paramedis mengerumuni mobil Mazda biru yang hancur dan menabrak halte bus, dan sejumlah korban bergelimpangan di sekitar tempat kejadian.

Faksi pejuang Hamas, yang memerintah Jalur Gaza, dan Jihad Islam Palestina memuji serangan itu, namun tidak mengklaim bertanggung jawab atasnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut insiden itu serangan “teroris” dan memerintahkan penguatan pasukan keamanan.

Situs berita Israel i24 melaporkan bahwa Netanyahu telah memutuskan penyegelan dan penghancuran rumah tersangka pelaku.

Pemukiman Ramot Israel dibangun pada tahun 1974 di atas tanah yang disita dari desa Palestina di Beit Iksa dan Beit Hanina.

Israel mengklaim seluruh Al-Quds sebagai ibu kotanya yang tidak terbagi, sementara pihak Palestina memperjuangkan Al-Quds Timur, yang direbut oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negaranya di masa mendatang.

Ketegangan antara Israel dan Palestina meningkat di Al-Quds dan Tepi Barat sejak Israel meningkatkan serangan, dan Palestina pun meningkatkan “serangan individu” di Israel pada tahun lalu.

Hampir 150 warga Palestina gugur di Tepi Barat dan Al-Quds pada tahun 2022, hingga tahun itu menjadi tahun paling mematikan di wilayah tersebut sejak tahun 2004, menurut kelompok HAM terkemuka Israel B’Tselem.

Tahun lalu, 30 orang tewas dalam serangan Palestina terhadap Israel.

Menurut catatan AP,  pada tahun 2023, tak kurang dari 43 warga Palestina gugur, yang 10 di antaranya  terbunuh dalam kontak senjata pada bulan lalu pada peristiwa serangan tentara Zionis Israel di Jenin, Tepi Barat. (mm/raialyoum/aljazeera)

Baca juga:

Kenapa Israel Bernafsu Jalin Normalisasi dengan Sudan?

Analis Israel: Logis Jika AS Bantah Keterlibatan dalam Serangan ke Isfahan

DISKUSI: