Tragedi Dohuk, Irak Kecam Keras Bantahan Turki dan Menyebutnya “Lelucon Hitam”

0
258

Baghdad, LiputanIslam.com   Kemlu Irak mengecam keras apa yang dia sebut tindakan Turki berkelit dari tanggungjawab atas pemboman terhadap sebuah resor wisata Irak di provinsi Dohuk, yang menewaskan sembilan wisatawan Irak dan melukai 29 lainnya pada Rabu lalu.

Dalam sebuah pernyataan pers, Kamis (21/7), sembari menyebut sikap Turki sebagai “lelucon hitam”, Kemlu Irak menyatakan, “Kami sekarang telah mengambil aturan prosedural semaksimal mungkin dalam pekerjaan diplomatik, dan Irak mungkin akan menggunakan kartu ekonomi, dan ada gerakan Irak untuk meminta sesi khusus Keamanan Dewan untuk membahas kejahatan ini dan mengeluarkan resolusi internasional.”.

Kemlu Irak menambahkan, “Kami masih memobilisasi upaya melalui komunikasi tingkat tinggi mengenai agresi Turki, dan kami bergerak dengan tujuan memobilisasi posisi yang kuat untuk mencegah terulangnya serangan semacam itu dan mengakhirinya secara tegas.”

Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi menyalahkan Turki dan menyebut pemboman itu sebagai “pelanggaran terbuka dan mencolok terhadap kedaulatan Irak serta  kehidupan dan keamanan warga Irak”. Dia juga menegaskan bahwa Baghdad memiliki “hak penuh” untuk menanggapi serangan semacam itu.

Al-Kadhimi menuduh Ankara tidak memperhatikan tuntutan Irak yang terus menerus agar Turki berhenti melanggar kedaulatan Irak.

Menlu Turki Mevlut Cavusoglu, Kamis, membantah laporan bahwa Turki berada di balik serangan tersebut, dan mengimbau pemerintah Irak untuk tidak jatuh pada “perangkap”.

Sebelumnya pada hari Rabu Ankara juga sudah menolak klaim pejabat dan media pemerintah Irak bahwa Turkilah pelaku serangan terhadap warga sipil itu.

Perdana Menteri al-Kadhimi, Kamis, menerima jenazah para korban yang tewas dalam serangan tersebut.

Menurut siaran pers bironya, Perdana Menteri memimpin pemakaman resmi para martir di Bandara Internasional Baghdad dengan kehadiran sekelompok komandan keamanan.

“Perdana Menteri juga bertemu dengan keluarga para martir; Dia menyampaikan belasungkawa dan simpati yang tulus kepada mereka, dan memerintahkan tindak lanjut atas kondisi mereka dan kondisi para korban luka untuk diberikan perawatan medis terbaik,” bunyi siaran pers itu.

Sejumlah pejabat senior Irak lainnya juga telah melontarkan kecaman keras mereka atas tragedi itu.

Presiden Barham Salih mengatakan, “Pemboman Turki di Dohuk tercela dan terkutuk serta merupakan pelanggaran kedaulatan Irak  dan ancaman bagi keamanan nasional Irak”. Dia menyebut pengulangan serangan artileri Ankara itu “tak dapat diterima.”

Ulama Syiah Muqtada al-Sadr juga angkat bicara dan menyarankan kepada pemerintah Irak agar bertindak tegas dan kongkret dengan mengurangi hubungan diplomatik dengan Turki, menutup penyeberangan udara dan darat, mengajukan pengaduan resmi ke PBB, dan membatalkan semua perjanjian keamanan dengan Ankara.

Desakan serupa juga disuarakan rival Sadr, Hadi al-Amiri yang memimpin Aliansi Fatih.

Misi Bantuan PBB untuk Irak (UNAMI) mengutuk pemboman itu, menyerukan “penyelidikan menyeluruh untuk menentukan keadaan di sekitar serangan itu”, dan mendesak agar kedaulatan Irak dihormati.

Turki kerap melancarkan serangan terhadap posisi-posisi  Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Wilayah Kurdistan Irak.

International Crisis Group mengatakan bahwa konflik Turki-PKK telah menewaskan sedikitnya 597 warga sipil dan 266 “individu yang tidak berafiliasi” sejak Juli 2015. (mm/shafaqnews/ rudaw/raialyoum/aljazeera)

Baca juga:

Ankara Didesak Hentikan Campur Tangan dalam Konflik Regional

Ditemui Erdogan, Ayatullah Khamenei: Serangan terhadap Suriah Rugikan Turki dan Semua Pihak

DISKUSI: