Tepi Barat Diwarnai Aksi Protes terhadap Otoritas Palestina, Kaum Zionis Berkeliaran di Komplek Al-Aqsa
Quds, LiputanIslam.com – Puluhan kaum pendatang Zionis Israel, termasuk tokoh ekstremis anggota Knesset, Itamar Ben-Gvir, mendatangi komplek Masjid Al-Aqsa dan bertindak provokatif dengan malang melintang dan berkeliaran di dalamnya.
Aksi Ben-Gvir dan para pendukungnya itu terjadi pada hari Ahad (27/6) bersamaan dengan aksi pasukan Zionis menggerebek beberapa rumah warga Palestina di kota Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat, dan menangkapi sejumlah orang Palestina.
Selain itu, terjadi bentrokan pasukan Zionis dengan massa Palestina di distrik Bita, selatan Nablus, yang menyebabkan sejumlah warga Palestina menderita luka diterjang peluru karet. sejak sekira dua bulan lalu distrik Bita dilanda aksi protes harian warga Palestina terhadap pembangunan permukiman Zionis Jafaat Afitar di area perbukitan Subaih.
Di hari yang sama, Tepi Barat masih dilanda aksi protes kelompok-kelompok masyarakat Palestina terhadap insiden tewasnya aktivis HAM Palestina Nizar Banat yang diduga akibat dianiaya oleh petugas keamanan Otoritas Palestina (PA).
Berbagai kelompok HAM dan pers Palestina mengutuk insiden itu dan menilai PA telah melakukan tindakan yang memicu kemelut di tengah orang-orang Palestina sendiri.
Kelompok pejuang Hamas juga angkat suara mengimbau supaya supaya kasus itu diselidiki secara adil demi meredakan gejolak, sementara gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menyebut PA sudah tidak lagi merepresentasikan bangsa Palestina karena telah melakukan tindakan-tindakan yang berseberangan dengan aspirasi dan martabat bangsa Palestina.
Front Rakyat Pembebasan Palestina (PFLP) juga bersuara dengan menyebut para pemimpin PA dan badan-badan keamananya bertanggungjawab atas kasus Nizar Banat yang tewas setelah ditangkap oleh aparat keamanan PA di Tepi Barat.
Laporan lain menyebutkan bahwa Mesir telah mencapai kesepakatan awal dengan Israel untuk pengurangan blokade Israel terhadap Gaza dengan mengembalikan keadaan Gaza seperti kondisinya sebelum perang 11 hari Gaza-Israel (10-21 Mei 2021)
Beberapa sumber yang mengetahui perkembangan tersebut menyatakan bahwa kesepakatan itu akan diterapkan, termasuk dengan membuka lagi pasokan bahan bakar dan barang kebutuhan pokok dari Qatar ke Jalur Gaza. (mm/wafa/almayadeeen)
Baca juga:
PNA Dianggap Bertanggung Jawab atas Tewasnya Aktivis Palestina
Israel ‘Melunak’ Soal Syaratnya Terkait Rekonstruksi Gaza