Soal “Pelecehan” Pesawat Penumpang, Iran Ingatkan Bisa Membalas AS
Sekretaris Dewan Kebijaksaan Republik Islam Iran Mohsen Rezai memberikan peringatan bahwa negaranya dapat membalas tindakan apapun yang dilakukan AS dan Israel terhadap Iran.
“Tindakan apapun, baik dilakukan oleh Amerika ataupun Israel, tidak akan dibiarkan tanpa reaksi,” tegas Rezai, Jumat (24/7/2020).
Seperti pernah diberitakan sebelumnya, peristiwa yang terjadi pada Kamis lalu tersebut telah menyebabkan pilot pesawat Airbus 310 milik maskapai penerbangan Mahan Air, Iran, terpaksa menurunkan ketinggian terbang secara mendadak setelah didekati oleh dua unit jet tempur F-15 AS. Kondisi yang dialami pesawat Mahan Air dalam perjalanan terbang dari Teheran, Iran, menuju Beirut, Libanon, ini menyebabkan beberapa penumpang menderita luka dan dirawat di Beirut.
Baca: [Video] Jet Tempur AS Dekati Pesawat Penumpang Iran di Langit Suriah, Sejumlah Orang Terluka
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyebut jet tempur AS itu telah melakukan tindakan permusuhan dan pelanggaran hukum terhadap pesawat penumpang Iran. Dia menekankan keharusan menghentikan pelanggaran aturan internasional sebelum tindakan itu berakhir dengan bencana.
“AS secara ilegal menempati wilayah negara lain, dan kemudian melecehkan pesawat sipil terjadwal – membahayakan penumpang sipil – seolah untuk melindungi pasukan pendudukannya,” tulis Zarif di akun Twitter-nya, Jumat.
Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran Mohammad Eslami menyebut tindakan jet tempur AS itu sebagai aksi teror, dan menyatakan bahwa Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAOI) telah mengajukan pengaduan kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO).
“Ini merupakan aksi teror pemerintah AS yang melawan hukum dan menindas. Ini merupakan agresi internasional yang khas dari pemerintah Amerika yang melanggar hukum,” kecam Eslami.
Baca: AS Klaim Jetnya “Bertindak Profesional dan Berada di Jarak Aman” dari Pesawat Iran
Wakil Presiden Iran Urusan Hukum Laya Joneidi menyatakan bahwa tindakan mengganggu pesawat penumpang merupakan pelanggaran terhadap peraturan dan ketentuan internasional.
Dia menjelaskan, “Perilaku jet tempur terhadap Penerbangan No. 1152 Mahan Air dan menciptakan masalah bagi pesawat penumpang, dan itupun terjadi di angkasa negara ketiga, tergolong pelanggaran mencolok terhadap keamanan penerbangan dan prinsip kebebasan terbang pesawat sipil.” (mm/alalam/fna)