Soal Nuklir, Iran Tegaskan Tak Mengharapkan Perjanjian Terbatas dan Temporal

0
351

Teheran, LiputanIslam.com –   Pemerintah Iran menyatakan bahwa negara republik Islam ini tidak mengharapkan perjanjian yang terbatas dan temporal dalam negosiasinya dengan negara-negara terkemuka dunia di Wina, Austria, mengenai kegiatan nuklirnya.

“Kami tidak melihat inisiatif apapun yang serius dan signifikan dari Amerika Serikat (AS) untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir, kami mengupayakan pencapaian perjanjian yang baik, dan tidak mencari perjanjian terbatas ataupun sementara,” ungkap Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian, Ahad (6/2).

Dia menjelaskan, “Kami tidak menerima prasyarat apapun dari AS untuk menghidupkan perjanjian nuklir, dan negosiasi kami pun berjalan pada arah yang membangkitkan masalah prasyarat… Kami tidak mendapat naskah atay usulan dalam kerangka prasyarat, dan perundingan kami di Wina akan bersandar pada pendapat para pakar dan perjanjian yang menunjang kepentingan bangsa dan negara kami.”

Dia menyebut apa yang terjadi di atas kertas bisa jadi bagus sebagaimana segala tindakan yang bertujuan mencabut sanksi terhadap Iran juga bagus.

“Kami harus menyaksikan adanya langkah-langkah praktis di ranah kongkret, dan AS harus mencabut sanksi secara praktik dan signifikan. Apa yang kami pedulikan ialah hasil pembicaraan Wina dan perjanjian yang akan dicapai. Kami ingin mendapatkan beberapa inisiatif dalam perundingan kelompok 4+1 melalui proses pertukaran non-kertas antara Iran dan Amerika dengan mediasi Uni Eropa,” papar Abdollahian.

Dia menambahkan, “AS sering mengirimi kami pesan melalui beberapa mediator bahwa mereka memiliki itikad baik, tetapi kami belum melihat inisiatif serius AS sepanjang negosiasi saat ini.”

Menanggapi kabar tentang “perjanjian dua tahun atau perjanjian sementara,” dia mengatakan, “Kami berusaha mencapai kesepakatan yang baik dan tidak mencari kesepakatan terbatas atau sementara.”

Sementara itu, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani, menyatakan bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan Wina masih jauh dari keseimbangan yang diperlukan untuk komitmen mereka kepada perjanjian nuklir.

“Meski ada kemajuan terbatas dalam pembicaraan, kita masih jauh dari terbentuknya keseimbangan yang urgen dalam komitmen semua pihak,” cuitnya di Twitter.

Dia menambahkan bahwa keputusan politik di Washington sangat diperlukan untuk perimbangan komitmen dan pencapaian kesepakatan yang baik.

Dia juga menyebut bahwa “sandiwara pencabutan sanksi AS tak dapat dianggap sebagai langkah konstruktif” dan menegaskan bahwa manfaat ekonomi yang dapat diverifikasi oleh Iran adalah syarat bagi perjanjian. (mm/alalam/raialyoum)

Baca juga:

AS Ringankan Sanksi, Iran Nyatakan “Tak Cukup”

Presiden Raisi: Iran Siap Lanjutkan Dialog dengan Saudi dalam Suasana Saling Hormat

DISKUSI: