Teheran, LiputanIslam.com – Menteri luar negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyambut baik keputusan AS untuk kembali mengabaikan sanksi terhadap Iran terkait dengan program nuklir sipil negara ini, namun sembari menyebutnya “tidak cukup”.
“Pencabutan beberapa sanksi dapat dimaknai, dengan arti yang sebenarnya, ke dalam niat baik mereka. Orang Amerika membicarakannya, tapi harus diketahui bahwa apa yang terjadi di atas kertas adalah baik tapi tidak cukup,” kata Abdollahian, seperti dikutip kantor berita ISNA.
Dia menegaskan bahwa salah satu “isu utama” dalam pembicaraan nuklir adalah mendapatkan jaminan bahwa AS tidak akan menarik diri lagi dari kesepakatan nuklir Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang dicapai pada tahun 2015.
“Kami mencari dan menuntut jaminan di bidang politik, hukum dan ekonomi,” lanjut Abdollahian, sembari menyebut bahwa “kesepakatan telah dicapai di beberapa bidang”.
Pembebasan sanksi, yang memungkinkan perusahaan Rusia, China, dan Eropa untuk melakukan pekerjaan non-proliferasi di lokasi nuklir Iran, dibatalkan oleh pemerintahan Trump pada Mei 2020, dua tahun setelah AS keluar dari JCPOA.
Kemlu AS Jumat lalu mengaku mengesampingkan sanksi terhadap program nuklir sipil Iran dalam langkah teknis yang diperlukan untuk kembali ke JCPOA. (mm/aljazeera)
Baca juga:
Presiden Raisi: Iran Siap Lanjutkan Dialog dengan Saudi dalam Suasana Saling Hormat
Merasa Dibohongi Soal Tenggat Waktu Perundingan Nuklir Iran, Lobi Yahudi AS Geram
Latest Posts
Liputan Video
English
Popular Tags
Dunia Islam – Berita Islam –Berita Dunia Islam – Konflik Timur Tengah – Timur Tengah Terkini – Berita Islam Terkini – Berita Internasional – Berita Timur Tengah – Berita Iran – Berita Iran Terkini – Iran Terkini – Iran vs AS – Amerika vs Iran – AS vs Iran – Berita Palestina – Berita Palestina Terbaru – Palestina Hari Ini – Palestina Terkini – Palestina Israel – Berita Turki – Turki Terkini – Berita Yaman – Perang Yaman – Perang Suriah– Berita Suriah – Berita Afghanistan – Berita Arab Saudi – Arab Saudi Terkini