Setelah Main Gertak, Trump Akhirnya Malah Mengaku Tak Ingin Berperang dengan Iran
Pengakuan ini dinyatakan Trump ketika ditanya tentang kemungkinan eskalasi ketegangan di Irak akan berubah menjadi perang terbuka antara AS dan Iran.
“Apakah saya mau? Tidak. Saya ingin memiliki perdamaian. Saya suka perdamaian. Dan Iran seharusnya ingin memiliki perdamaian lebih dari siapa pun. Jadi saya tidak melihat itu terjadi,” ujarnya kepada wartawan di klub Mar-a-Lago di Florida, AS, seperti dikutip Reuters, Rabu (01/01/2020).
Sebelumnya, Trump melontarkan ancaman keras dengan memastikan bahwa Teheran akan membayar harga yang mahal atas apa yang dia sebut sebagai upaya Iran menyerbu kedutaan besar AS di Baghdad.
Baca: Iran: Tudingan AS adalah Pengalihan dari Pendudukan Selama 17 Tahun di Irak
Dia melontarkan ancaman itu setelah para demonstran Irak menyerbu kawasan Khadra yang dijaga ekstra ketat di Baghdad dan kemudian melurug gedung Kedutaan Besar AS dan melakukan aksi pembakaran di bagian dinding pagar dan menara pengawasnya.
Massa yang mengangkat bendera Irak dan bendera pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi melakukan aksi itu setelah mengikuti proses pemakaman jenazah puluhan anggota Brigade Hizbullah Irak yang menjadi korban serangan udara AS.
Baca: Video: Kedubes AS di Baghdad Diserbu Massa, Relawan Berjanji Kepung Semua Kamp Militer AS
Brigade Hizbullah sendiri merupakan bagian dari al-Hashd al-Shaabi, pasukan relawan Irak yang andil besar dalam penumpasan kawanan teroris ISIS di Negeri 1001 Malam.
Serangan udara AS itu terjadi pada Ahad malam lalu (29/12/2019), dan kemudian membangkitkan kecaman keras dari dalam dan luar negeri Irak. (mm/reuters/raialyoum)