Satu lagi Ilmuwan Iran Dibebaskan Oleh AS, Teheran Minta Pembebasan Semua Tahanan

0
836

Teheran, LiputanIslam.com –  Pemerintah Iran mengkonfirmasi laporan media bahwa Amerika Serikat (AS) telah membebaskan satu lagi ilmuwan Iran, Dr. Majid Taheri, setelah menahannya dalam penjara selama lebih dari satu tahun

Konfirmasi itu dinyatakan Teheran pada Kamis malam (4/6/2020) sembari mendesak Washington untuk membebaskan semua warga Iran lain yang “disandera” di AS.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi menyebutkan bahwa Majid Taheri yang ditahan di AS dengan tuduhan palsu telah dibebaskan dari penjara.

Taheri dikurung selama 16 bulan dengan tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran.

Mousavi menyebutkan bahwa warga negara AS Michael White, yang telah dijatuhi hukuman penjara di Iran karena melakukan “kejahatan keamanan”, juga telah dibebaskan setelah memuaskan pihak penggugat.

“Dia dibebaskan dari penjara karena waktu yang diberikan dan sehubungan dengan pertimbangan hak asasi manusia, dan telah meninggalkan Iran pada hari Kamis,”ungkap Mousavi.

Mousavi mengatakan veteran angkatan laut AS, yang telah ditahan pada 2018, itu sempat menjalani perawatan medis di kedutaan Swiss sebelum diizinkan meninggalkan Iran.

Di pihak lain, Presiden AS Donald Trump di Twitter menyatakan White akan “segera pulang ke AS bersama keluarganya.”

Reuters mengutip pernyataan pengacara Taheri bahwa dia dibebaskan “sebagai bagian dari perjanjian antara Iran dan AS yang mencakup pembebasan warga negara Amerika Michael White.”

Baca: Rouhani Sebut Trump Memalukan Karena Membawa-Bawa Alkitab

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Twitter Kamis lalu mendesak AS membebaskan semua warga negara Iran yang ditahan di AS.

Pada Desember tahun lalu Zarif menyatakan Teheran siap untuk pertukaran tahanan penuh dengan AS, dan dengan demikian “bola ada di pengadilan AS”.

Baca: Venezuela Mengaku Perlu Tambahan Stok Bahan Bakar dari Iran

Tahiri dibebaskan sehari setelah seorang ilmuwan Iran lainnya, Sirous Asgari, profesor ilmu material di Universitas Teknologi Sharif Iran, juga dibebaskan setelah sekira tiga tahun dipenjara di AS dengan tuduhan melakukan penipuan dan pencurian informasi yang berkaitan dengan pekerjaannya dengan sebuah universitas di Ohio. (mm/alalam/presstv)

DISKUSI: