Satu Anggota IRGC Gugur Diserang Israel di Suriah, Iran Bersumpah Membalas

0
190

Teheran, LiputanIslam.com  Seorang penasihat militer dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran di Suriah gugur akibat serangan terbaru Rezim Zionis Israel di pinggiran kota Damaskus pada dini hari Jumat (31/3).

Kantor Hubungan Masyarakat IRGC dalam sebuah pernyataan mengumumkan bahwa penasehat militer bernama Milad Heidari telah gugur syahid akibat serangan tersebut.

Pernyataan itu juga mengutuk kebungkaman badan-badan internasional atas kejahatan dan agresi berulang Israel dan pelanggarannya yang berkelanjutan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah sebuah negara merdeka yang menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

IRGC mengancam, “Rezim palsu dan kriminal Zionis Israel pasti akan mendapat balasan telak.”

Untuk kedua kalinya dalam 24 jam terakhir, pesawat tempur rezim Zionis Israel menyerang wilayah Suriah dan menargetkan posisi-posisi di Damaskus.

Sumber militer Suriah mengatakan kepada SANA bahwa agresi baru dilakukan oleh jet tempur Israel yang memasuki wilayah Suriah dari utara wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan pada dini hari Jumat pagi pukul 00:17 waktu Damaskus dan menargetkan sebuah fasilitas di pinggiran ibu kota Suriah ini.

Pihak Pertahanan Udara Suriah mengaku telah menghadapi agresi tersebut dengan mengatakan, “Pertahanan udara Suriah mencegat rudal dan menembak jatuh beberapa di antaranya.”

Agresi tersebut menyebabkan beberapa kerusakan material, kata media tanpa menyebutkan informasi apapun menganai korban.

Setidaknya tiga ledakan besar terdengar di Damaskus, menurut laporan Reuters yang mengutip keterangan para saksi.

Serangan udara Israel terjadi hanya sehari setelah rezim Zionis itu melakukan serangan rudal di daerah dekat Damaskus dari arah wilayah pendudukan tahun 1967, menimbulkan kerugian material dan melukai dua tentara Suriah.

Rezim Tel Aviv kerap memilih bungkam terkait serangannya di wilayah Suriah, yang dipandang Damaskus sebagai reaksi terhadap meningkatnya keberhasilan pemerintah Suriah dalam menghadapi terorisme.

Seminggu sebelumnya, serangan udara Israel menghantam bandara internasional di kota Aleppo, Suriah barat laut, menyebabkan beberapa “kerusakan material” dan membuatnya lumpuh.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan Israel dan menyebutnya sebagai “kejahatan ganda”, karena menyasar bandara sipil dan jalur utama bantuan ke daerah-daerah yang dilanda gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turki pada Februari lalu. (mm/mna/fna)

Baca juga:

Suriah Tegaskan Kembali Hak Pulihkan Kedaulatannya atas Golan

Wow, Dubes Iran di Baghdad Adakan Buka Bersama Para Dubes Saudi, Suriah dan Yordania

DISKUSI: