Suriah Tegaskan Kembali Hak Pulihkan Kedaulatannya atas Golan

0
409

Jenewa, LiputanIslam.com  Suriah menegaskan kembali “hak yang tidak dapat dicabut” untuk pemulihan kedaulatannya atas wilayah Suriah yang diduduki Israel di Dataran Tinggi Golan.

Wakil tetap Suriah untuk Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)  di Jenewa, Duta Besar Haider Ali Ahmad, menyatakan hal tersebut dalam pidato di sesi Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi di Timur Tengah, seperti dilaporkan kantor berita resmi Arab Suria, SANA, Rabu (29/3).

Rezim Zionis Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalama Perang Enam Hari tahun 1967, dan kemudian mendudukinya dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Sejak itu Rezim Zionis membangun puluhan permukiman di daerah tersebut dan telah menggunakan wilayah itu sebagai basis peluncuran operasi militernya terhadap Suriah.

“Israel melakukan kejahatan perang dengan membangun koloni dan permukiman di Golan Suriah yang diduduki, dan rencana kolonisasinya telah meningkat sejak akhir 2021, ketika mengumumkan penggandaan jumlah pemukim di Golan selama lima tahun,” ungkap Ahmad.

Dia juga menyinggung rencana Israel memasang turbin angin di Golan, dan menyebutnya sebagai bukti kebersikukuhan Tel Aviv pada praktik kolonial dan rasisnya di wilayah Suriah.

“Sudah tiba saatnya untuk mulai mengambil langkah konkret guna mengakhiri pendudukan rezim Israel atas tanah Arab, yang datang sebagai hasil dari dukungan yang diberikan AS dan negara-negara lain kepada entitas pendudukan Israel,” lanjut diplomat Suriah tersebut.

Ahmad juga mengatakan bahwa AS terus memberikan dukungan kepada aksi Israel di Golan meskipun kejahatan mengerikan menjadi bukti terbesar penghinaan Washington terhadap ketentuan hukum internasional, Piagam PBB, dan resolusi internasional. (mm/presstv)

Baca juga:

Menlu Iran: Pertemuan Segi Empat Rusia,Suriah,Turki dan Iran akan Segera Diadakan

Hizbullah: Cepat atau Lambat, Israel Harus Musnah

DISKUSI: