Sambil Menekan UE dengan Pengungsi, Erdogan Berharap Mencapai Kesepakatan dengan Putin
Ankara, LiputanIslam.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa “jutaan” imigran dan pengungsi akan segera mengalir ke Eropa. Para pemimpin Uni Eropa (UA) lantas bereaksi keras terhadap upaya Erdogan menjadikan imigran dan pengungsi sebagai senjata untuk menekan Eropa agar memberikan bantuan maksimal kepada Turki dalam konflik Suriah.
Turki membuka kran aliran imigran dan pengungsi menuju kawasan Uni Eropa sejak Jumat lalu, dan kemudian terjadi konsentrasi ribuan orang di perbatasan Turki sehingga menimbulkan kecemasan akan kemungkinan terjadinya gelombang imigrasi baru seperti pernah terjadi pada tahun 2015.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut langkah Turki itu “tak dapat diterima”, sementara juru bicara Komisaris Migrasi UE Margaritis Schinas menegaskan, “Tak seorangpun dapat memeras atau mengintimidasi UE.”
Namun demikian, Turki yang menerima 3,5 pengungsi berusaha membendung gelombang pengungsian baru dari Suriah.
Baca: Tentara Suriah Kembali Rebut Kota Saraqib, Puluhan Tentara Turki Tewas
Di saat yang sama, Erdogan mengaku berharap dalam pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Kamis mendatang dapat mencapai kesepakatan gencatan senjata di Provinsi Idlib, Suriah.
Hanya saja, Erdogan juga memperingatkan Eropa agar ikut menanggung krisis pengungsi.
“Setelah kami membuka pintu-pintu kami, ada banyak kontak masuk kepada kami. Mereka mengatakan kepada kami ‘tutuplah pintu’, tapi saya katakan kepada mereka ‘perkara sudah selesai, pintu-pintu sudah terbuka, dan sekarang kalian harus ikut menanggung beban’,” ujar Erdogan, Senin (2/3/2020).
Baca: Suriah Tegaskan Tekadnya Menghadang Agresi Turki
Dia menambahkan bahwa jumlah imigran di perbatasan Yunani, termasuk dari Afghanistan, Suriah, dan Irak, jauh lebih banyak daripada jumlah yang disebutkan oleh para pejabat dan media. Dia memastikan bahwa jumlahnya mencapai “ratusan ribu”, dan masih “akan segera bertambah dan akan mencapai jutaan”.
Pemerintah Yunani menyatakan pihaknya telah mencegah 10,000 pengungsi masuk ke wilayahnya sepanjang hari Sabtu dan Minggu lalu. Dilaporkan bahwa telah terjadi bentrokan di mana polisi Yunani melepaskan tembakan gas air mata kepada para pengungsi yang melempari mereka dengan batu. (mm/raialyoum)