Salahkan Iran, Ini Klaim AS Mengenai Faktor Kebuntuan Perjanjian Nuklir
Wina, LiputanIslam.com – Amerika Serikat (AS) menyalahkan Iran atas kebuntuan dalam perundingan revitalisasi perjanjian nuklir tahun 2015, yang lazim disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
AS dalam sebuah pernyataan pada pertemuan Dewan Gubernur Badan Energo Atom Internasional (IAEA) di Wina, Selasa (7/6), menegaskan bahwa kebuntuan itu disebabkan oleh tuntutan Teheran supaya sanksi terhadap Iran dicabut.
“Apa yang kami butuhkan ialah mitra yang memiliki kehendak di Iran. Dan persisnya, Iran harus menarik tuntutan pencabutan sanksi, yang jelas melampaui JCPO dan sekarang mencegah kita dari tercapainya kesepakatan.”
Sehari sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menyatakan Teheran akan memberikan tanggapan “proporsional” terhadap tindakan apapun terhadap program nuklir Iran yang akan diambil oleh Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang sedang melangsungkan pertemuan.
JCPOA diteken pada tahun 2015 oleh Iran dan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (AS, Inggris, Prancis, Rusia dan China) plus Jerman tapi lantas ditinggal oleh AS di masa kepresidenan Donald Trump pada tahun 2018. Trump kemudian menerapkan sanksi-sanksi berat terhadap Iran, lalu Iranpun membalasnya dengan menyurutkan komitmennya kepada JCPOA sejak tahun 2019.
Sejak April 2021 Wina diwarnai perundingan Iran dengan negara-negara tersebut, kecuali AS, untuk menghidupkan kembali JCPOA setelah pengganti Trump, Joe Biden, berulang kali menyatakan hasratnya untuk mengembalikan AS kepada JCPOA. Meski demikian Uni Eropa dan Washington mengkonfirmasi keterlibatan AS dalam perundingan itu namun tanpa berkomunikasi langsung dengan pihak Iran.
Iran sendiri menolak berunding langsung dengan AS sebelum Negeri Paman Sam ini mencabut sanksinya terhadap Iran, sementara AS menekankan prinsip selangkah dibalas selangkah.
Belakangan, perundingan itu dikabarkan membentur jalan buntu setelah sempat dilaporkan mendekati kesepakatan. (mm/raialyoum)
Baca juga: