Rouhani Desak Biden Mengkompensasi Kesalahan AS di Masa Lalu
“Kami akan menyambut baik setiap langkah oleh pihak lain (AS) untuk menyerah pada aturan hukum,” ujarnya dalam rapat kabinetnya, Rabu (6/1).
Ditujukan kepada pemerintahan AS mendatang, Rouhani mengatakan, “Jika Anda memenuhi semua komitmen Anda, kami juga akan kembali mematuhi secara penuh komitmen kami; jika tidak, kami tidak akan pernah menyerah (pada tekanan Anda). ”
Pada 8 Mei 2018, Presiden AS Donald Trump secara sepihak mengeluarkan negaranya dari perjanjian nuklir Iran, JCPOA, dan mengumumkan penerapan kembali sanksi nuklir terhadap Iran sehingga praktis melanggar komitmen Washington kepada JCPOA. Meski demikian, Trump gagal mendesak Iran untuk merundingkan kesepakatan baru.
Tindakan Trump itu mengundang kecaman luas dari dalam dan luar negeri AS. Menanggapi tindakan itu serta kegagalan Eropa melindungi perdagangan dengan Teheran, Iran secara bertahap mulai mengurangi komitmennya kepada JCPOA setelah memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang tersisa dalam kesepakatan itu untuk mengkompensasi kerugian yang diderita Iran akibat tindakan Trump.
Dalam langkah terbarunya, Iran memulai proses pengayaan uranium hingga kemurnian 20 persen di fasilitas nuklir Ferdow awal pekan ini, namun sembari menyatakan bahwa tindakan ini dapat diurungkan jika semua pihak bersedia mengimplementasikan secara penuh komitmen mereka kepada JCPOA. (mm/mna)
Baca juga: