Proses Perundingan Nuklir Iran Ditangguhkan Sampai Batas Waktu yang Tak Jelas

0
580

Wina, LiputanIslam.com –  Para pejabat menyatakan bahwa proses perundingan Iran dengan enam negara terkemuka dunia untuk pemulihan perjanjian nuklir tahun 2015 yang dikenal dengan nama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dihentikan pada hari Ahad (20/6) agar delegasi bisa pulang ke negara masing-masing untuk konsultasi lebih lanjut karena ada beberapa perselihan yang harus dipecahkan.

Perunding senior Iran Abbas Araghchi kepada stasiun televisi resmi Iran dari Wina, Swiss, mengatakan, “Kami sekarang sudah semakin mendekati kesepakatan, tapi masih ada kesenjangan antara kami dan kesepakatan, sementara upaya untuk menutupi kesenjangan ini bukanlah misi yang mudah. Kami akan pulang ke Teheran malam ini.”

Setelah lebih dari satu pekan perundingan pada putaran terbaru, para delegasi perunding menutup putaran itu dengan pernyataan delegasi Rusia bahwa jadwal putaran selanjutnya masih belum jelas, namun dia mengisyaratkan kemungkinan dimulai lagi dalam jangka waktu 10 hari ke depan.

Perundingan di Wina itu dimulai sejak April lalu  demi mencapai kepastian Iran dan AS menempuh langkah-langkah kongkret untuk pemulihan JCPOA yang dikhianati oleh AS di masa kepresidenan Donald Trump sehingga Iran mereaksinya dengan mengabaikan banyak komitmennya kepada JCPOA.

Terpilihnya tokoh konservatif Ebrahim Raisi sebagai presiden Iran dalam pilpres yang berlangsung Jumat pekan lalu diduga kuat tidak akan menjadi kendala bagi upaya Iran, karena keputusan final dalam masalah ini ada di tangan pemimpin besarnya, Ayatullah Sayid Ali Khamenei. (mm/raialyoum)

Baca juga:

Presiden Terpilih Iran Pastikan Konsisten pada Janji dan Tak akan Ragu Mengabdi

Ini Pemenang Asli Pemilu di Mata Pemimpin Iran

DISKUSI: