PM Israel Berkunjung ke Bahrain, Ini Kacaman Faksi-Faksi Pejuang Palestina
Gaza, LiputanIslam.com –Faksi-faksi pejuang Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, mengecam keras pemerintah Bahrain karena telah menyambut kunjungan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett.
Jubir Hamas Fawzi Barhoum, Senin (14/2), mengatakan, “Hamas menyayangkan sambutan Bahrain atas kunjungan perdana menteri rezim pendudukan (Israel) Naftali Bennett, yang dia dan pemerintahannya bertanggungjawab atas penganiayaan massal, kejahatan pengusiran, pembangunan permukiman (Zionis) dan rasisme terhadap bangsa Palestina.”
Dia menegaskan,” Kunjungan para pemimpin entitas pendudukan (Israel) ke sejumlah ibu kota (Arab) tak dapat diterima, tak akan memberi Tel Aviv legitimasi, dan tak akan pernah mendatangkan kebaikan untuk kawasan.”
Barhoum kemudian memuji sikap rakyat Bahrain yang menentang normalisasi hubungan dengan Israel serta mendukung hak bangsa Palestina.
“Kami di Hamas menghargai pendirian rakyat Bahrain yang menolak normalisasi dan mendukung hak bangsa kami dan keadilan bagi urusan nasionalnya. Kami kembali menyerukan penolakan kami terhadap segala bentuk normalisasi dengan rezim pendudukan, dan menyerukan kepada negara-negara Arab penormalisasi agar menarik diri dari jalan yang salah ini,” ujarnya.
Bennett tiba di Manama, ibu kota Bahrain, Senin, dalam kunjungan resmi untuk pertama kalinya ke negara ini. Kedatangannya disambut oleh Menlu Bahrain Abdul Latif Bin Rashid Al-Zayani
Pada awal bulan ini, Menhan Israel Benny Gantz juga telah berkunjung ke Bahrain dan menghasilkan perjanjian pertahanan antara Israel dan Bahrain.
Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) “mengutuk keras” sambutan pemerintah Bahrain atas kunjungan tersebut, dan mengingatkan bahwa “normalisasi dan sambutan atas para pejabat Zionis merupakan motivasi bagi agresi mereka terhadap bangsa dan negeri kami”.
PIJ menyerukan kepada rakyat Bahrain dan semua bangsa Arab dan Islam untuk terus menolak normalisasi.
Gerakan Kebebasan Palestina juga melontarkan kecaman dengan menegaskan, “Sambutan rezim Bahrain atas kunjungan penjahat Bennett di tengah berlanjutnya agresi Zionis dan eskalasinya terhadap bangsa, tahanan dan negeri kami, terutama di kota Quds (Yerussalem), merupakan pengkhianatan terhadap bangsa kami, bonus gratis dan dukungan untuk rezim pendudukan, dan motivasi untuk kelanjutan kejahatan fasisnya.”
Gerakan ini menambahkan, “Rezim Bahrain tak akan mendatangkan apapun kecuali cela banginya, celaka dan kerusakan bagi kerajaannya yang telah menjadi ladang bagi Mossad, yang memanfaatkan hubungan ini demi memperkuat eksistensi dan pengaruhnya serta serangan terhadap umat beserta semua simbol dan kemampuannya.” (mm/alalam/almayadeen)
Baca juga: