Perang Ukraina, Sekjen Hizbullah Kutuk Standar Ganda AS

0
243

Beirut, LiputanIslam.com –Sekjen Hizbullah Libanon Sayid Hassan Nasrallah mengutuk Amerika Serikat (AS) karena menerapkan standar ganda dalam masalah HAM di tengah gejolak perang di Ukraina.

Sayid Nasrallah menyebutkan bahwa AS getol melancarkan propaganda anti invasi militer Rusia di Ukraina,  padahal selama ini Washington selalu bungkam menyaksikan kekejaman Israel terhadap Palestina yang sudah berlangsung sekian serta invasi Arab Saudi dan sekutunya terhadap Yaman yang sudah berjalan tujuh tahun.

“Para pejabat AS menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, sementara mereka menutup mata di depan kekejaman terhadap warga sipil dalam semua perang mereka. AS telah melakukan kejahatan di seluruh dunia, mulai dari Jepang hingga Afghanistan, Irak, Suriah, dan Somalia. Pesawat-pesawat tempur AS telah mengebom pesta pernikahan Afghanistan, mengubahnya menjadi kuburan,” ungkapnya dalam pidato yang disiarkan langsung dari Beirut pada Selasa malam (8/3).

Dia menambahkan, “Apa yang bisa dikatakan orang Amerika tentang pembantaian yang dilakukan oleh Zionis di Palestina dan kejahatan perang Israel? Apa yang bisa mereka katakan tentang blokade terhadap Jalur Gaza? Apa yang bisa mereka katakan tentang pembantaian agresi Saudi-Amerika di Yaman? Apa yang bisa mereka katakan tentang blokade Yaman?”

Sayid Nasrallah menegaskan bahwa ribuan pengadilan harus diadakan untuk menggelandang para petinggi militer AS dan Eropa ke dalam sidang atas kejahatan yang mereka lakukan di Aljazair, Libya dan berbagai negara lain di dunia.

Dia juga mengecam ketidak pedulian masyarakat internasional terhadap serangan di sebuah masjid Syiah di kota Peshawar, Pakistan, yang menewaskan sedikitnya 61 orang dan melukai 196 lainnya pada Jumat lalu. Dia mengatakan bahwa para para pembom yang melakukan serangan itu adalah ciptaan AS dan mendapat perintah untuk melakukan serangan. (mm/presstv)

Baca juga:

Heboh, Serukan Penghentian Perang di Ukraina, Imam Besar Al-Azhar Malah Dikecam Warganet

Susun Daftar Negara-negara Nonsahabat, Ini Cara Rusia Beri Balasan

 

DISKUSI: