Pemimpin Jihad Islam Palestina: Jenderal Soleimani Dukung Palestina dengan Senjata dan Teknologi

0
620

Teheran, LiputanIslam.com – Sekjen gerakan Jihad Islam Palestina Ziyad Al-Nakhalah membenarkan apa yang dikatakan oleh Sekjen Hizbullah Libanon mengenai peranan besar jenderal legendaris Iran Qassem Soleimani dalam mempersenjatai para pejuang Jihad Islam dan Hamas.

Al-Nakhalah memberikan kesaksian bahwa mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Letjen Qassem Soleimani yang telah gugur diserang pasukan Amerika Serikat (AS) di Baghdad pada 3 Januari 2020 adalah sosok yang telah membekali para pejuang Palestina di Gaza dengan “berbagai jenis senjata klasik dan rudal jarak jauh”.

Dia menjelaskan bahwa Soleimani telah mengirim senjata sebanyak 10 kapal ke Palestina, serta mendukung para pejuang Jihad Islam dan Hamas di Jalur Gaza dengan teknologi rudal setelah melatih mereka di Iran sampai kedua faksi pejuang Palestina itu dapat mandiri seperti sekarang.

Menurutnya, para pakar Iran sendirilah yang melatih para insinyur dan teknisi lokal Palestina sehingga “para pejuang kami di Gaza dan unit-unit industri sekarang setiap hari berbicara mengenai perkembangan dalam industri senjata”.

Dalam partisipasinya pada peringatan haul Jenderal Soleimani dan tokoh pejuang Irak Abu Mahdi Mahdi Al-Muhandis yang gugur bersama Soleimani, Al-Nakhalah mengatakan, “Qassem Soleimani mengirim kami dengan rudal-rudal yang menghantam ibu kota entitas Zionis. Rudal-rudal ini masih aktif, dan dia (Soleimani) telah hadir di semua front pertempuran dan di front Palestina secara tersendiri.”

Mengenai terbunuhnya Soleimani, dia mengatakan, “Qassem Soleimani dibunuh karena dia menjadi kendala bagi upaya AS dan Israel untuk merekonstruksi kawasan.”

Dalam wawancara dengan saluran TV Al-Mayadeen, Kamis (31/12), Al-Nakhalah mengaku takjub pada akhlak dan jiwa kemanusiaan sosok Soleimani. Sebab Soleimani di tengah segala kesibukannya pernah menyempat diri bahkan sampai sekira lima kali menjenguk seorang tokoh pejuang Palestina yang mengalami koma, dan setiap kali menjenguk itu dia membacakan Al-Quran selama lebih dari satu jam di sisi kepala sang pejuang.

“Ini adalah hal yang bahkan tak dilakukan oleh saudara-saudara kami sendiri,” ungkap Al-Nakhalah.

Dia mengaku sangat terharu ketika dia dan rekan-rekannya diundang makan di rumah Soleimani, sebab tokoh sehebat dan setenar ini ternyata tinggal di rumah yang sangat bersahaya, sehingga rekan-rekan Al-Nakhala mengatakan, “Rumah kita lebih bagus daripada rumah beliau.”

Sementara itu, di Irak Sekjen gerakan Ahl Al-Haq Syeikh Qais Al-Khaz Ali, Jumat, menyerukan partisipasi luas masyarakat dalam pawai akbar yang akan digelar pada hari Ahad (3/1) untuk menandai peringatan satu tahun gugurnya Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi Al-Muhandis.

“Kami menyerukan kepada semua pribadi mulia di antara anak-anak negeri ini untuk berpartisipasi dalam unjuk rasa hari-hari peringatan kesyahidan dan kedaulatan pada Ahad mendatang di Lapangan Al-Tahrir,” imbau Al-Khaz Ali di halaman Twitternya.

Pemerintah Irak mengumumkan hari libur resmi pada hari haul tersebut. (mm/raialyoum/almayaadeen/alalam)

Baca juga:

Inna Lillahi, Filsuf Kontemporer Iran Ayatullah Misbah Yazdi Wafat

Rouhani Sebut Trump Sama dengan Diktator Irak Saddam Hossein

DISKUSI: