Peluncuran Satelit Militer Iran Dinilai Pakar AS “Sangat Canggih” dan “Luar Biasa”
“Motor propelan solid yang baru dikembangkan yang digunakan sangat canggih dan menggunakan beberapa teknologi yang penting untuk mengembangkan rudal jarak jauh,” ungkap Hinz, yang mengaku intensif mengamati program luar angkasa Iran, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (27/4/2020).
“Teknologi rudal dan roket Iran telah maju ke tingkat yang luar biasa dalam dua dekade terakhir. Jumlah pencapaian teknologi yang mereka buat sangat mencengangkan. Namun, mereka telah menahan diri untuk jangkauan 2.000 km,” tambahnya.
Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), menuduh Iran menggunakan program luar angkasa sebagai kedok untuk menyembunyikan proyek rudal balistik jangka panjangnya.
Baca: Iran Capai Swasembada dalam Produksi Semua Kebutuhan Militer
Namun, beberapa analis, termasuk Hinz serta Michael Elleman, direktur non-proliferasi dan program kebijakan nuklir di Institut Internasional untuk Studi Strategis di Washington, menampik tuduhan itu dengan menyatakan bahwa peluncuran satelit Iran berbeda dengan uji coba misil balistik antarbenua (ICBM).
Baca: Iran akan Operasikan Dua Jenis Drone Tempur dan Pengintai Terbaru
Hinz mengatakan, “Kinerja Qased (roket pembawa satelit Iran) tidak cukup untuk mengubah roket ini menjadi ICBM. Namun, dalam skala yang lebih kecil, tahap kedua roket untuk pertama kalinya itu menampilkan banyak teknologi inti yang dibutuhkan untuk pengembangan rudal modern jarak jauh.” (mm/aljazeera)