PBB Peringatkan Ilegalitas dan Bahaya Besar Aneksasi Israel di Tepi Barat

0
569

NewYork, LiputanIslam.com –  Komisaris Tinggi HAM PBB Michelle Bachelet menyatakan bahwa aneksasi Israel di beberapa daerah di Tepi Barat  sebagai tindakan ilegal dan sangat berbahaya.

“Gelombang kejut aneksasi ini akan berlangsung selama beberapa dekade,” ungkap Bachelet, Senin (29/6/2020).

Dia memastikan bahwa rencana Israel mencaplok bagian-bagian di wilayah pendudukan Tepi Barat adalah “ilegal”, dan konsekuensinyapun bisa menjadi “bencana”.

Peringatan ini dinyatakan Bachelet beberapa menjelang dimulainya Israel aneksasi di Tepi Barat dan bagian-bagian wilayah strategis Lembah Jordan.

Bachelet kembali menyuarakan desakannya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar membatalkan rencana pancaplokan tersebut.

Dia menegaskan, “Aneksasi itu ilegal… Aneksasi apapun, entah itu 30 persen dari Tepi Barat, atau 5 persennya.”

Bachelet juga mendesak Israel supaya “mendengarkan mantan pejabat senior dan jenderalnya sendiri, serta banyak suara di seluruh dunia, yang memperingatkannya untuk tidak melanjutkan jalan yang berbahaya ini.”

Kecaman internasional atas rencana aneksasi itu meningkat menjelang 1 Juli, yaitu tanggal yang ditetapkan Israel bahwa rezim Zionis ini dapat memulai langkahnya menuju penerapan bagian dari prakarsa Timur Tengah yang diusulkan Amerika Serikat.

Baca: Televisi Israel: Kemampuan Pasukan Laut Hamas Terus Meningkat

Namun, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menyatakan bahwa aneksasi wilayah Tepi Barat harus ditunda sampai krisis Covid-19 teratasi.

“Apa pun yang tidak terkait dengan perang melawan virus corona akan menunggu sampai setelah virus ini,” katanya dalam pertemuan dengan anggota partai Biru Putih, Senin.

Baca: Ribuan Warga Italia Demo Lawan Aneksasi Tepi Barat oleh Israel

Kantor Gantz kemudian mengklarifikasi bahwa secara khusus dia mengacu pada rencana aneksasi.

Surat kabar Israel The Jerusalem Post mengutip pernyataan berbagai sumber AS yang mengetahui masalah ini bahwa Israel tidak akan melanjutkan rencana itu pada pekan ini, karena belum difinalkan. (mm/aljazeera)

DISKUSI: