PBB Nyatakan Shireen Abu Akleh Terbunuh oleh Tembakan Pasukan Israel

0
292

Teheran, LiputanIslam.com  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa informasi yang terhimpun menunjukkan bahwa peluru yang menewaskan wartawati Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada 11 Mei lalu adalah peluru yang ditembakkan oleh pasukan Israel.

“Semua informasi yang kami kumpulkan … konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang membunuh Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari pasukan keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh orang Palestina bersenjata,” ungkap juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) Ravina Shamdasani kepada wartawan di Jenewa, Jumat (24/6).

Shamdasani menambahkan bahwa informasi yang dikumpulkan OHCHR menunjukkan tidak ada “aktivitas orang-orang Palestina bersenjata di sekitar para jurnalis itu”.

Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel ketika dia sedang meliput serangan tentara Israel di Jenin, Tepi Barat.

Kejahatan ini membangkitkan kemarahan khalayak dunia, terutama orang-orang Palestina, dan ribuan orangpun menghadiri prosesi pemakamannya di Quds Timur. Polisi Israel sempat menyerang para pengusung jenazah di pemakaman sehingga peti jenazah Abu Akleh nyaris terjatuh ke tanah.

Sejumlah  saksi mengatakan bahwa pasukan Israellah yang membunuh Abu Akleh, dan investigasi yang dilakukan oleh beberapa organisasi media juga memperoleh kesimpulan yang sama.

Shamdasani mengatakan bahwa penyelidikan OHCHR menunjukkan bahwa Abu Akleh dan rekan-rekan jurnalisnya telah melakukan upaya bersama untuk terlihat sebagai anggota pers di depan tentara Israel yang ditempatkan lebih jauh di jalan.

“Para jurnalis mengatakan mereka memilih jalan samping untuk pendekatan mereka demi menghindari lokasi orang Palestina bersenjata di dalam kamp dan bahwa mereka berjalan perlahan supaya kehadiran mereka terlihat oleh pasukan Israel yang dikerahkan di jalan,” papar Shamdasani.

“Temuan kami menunjukkan bahwa tidak ada peringatan yang dikeluarkan dan tidak ada penembakan yang terjadi pada waktu itu dan di lokasi itu. Beberapa peluru tunggal yang tampaknya ditujukan dengan baik ditembakkan ke arah mereka (para jurnalis) dari arah pasukan keamanan Israel,” lanjutnya.

Shamdasani menyebutkan bahwa peluru terus ditembakkan ke seorang pria tak bersenjata yang mencoba datang membantu Abu Akleh, serta seorang jurnalis yang berlindung di balik pohon.

Menurut Shamdasani, Kepala OHCHR Michelle Bachelet mendesak otoritas Israel membuka penyelidikan atas kejahatan ini.

Menanggapi pernyataan Shamdasani tersebut, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bersikeras bahwa telah terjadi baku tembak antara pasukan Israel dan orang-orang bersenjata Palestina.

Para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett, semula berusaha berkelit dengan menyatakan bahwa Abu Akleh bisa jadi tertembak oleh orang-orang bersenjata Palestina.

Namun, Israel kemudian mundur dan menyatakan tidak menutup kemungkinan bahwa seorang tentara Israel telah melepaskan tembakan.

Israel belum menyimpulkan apakah ada orangnya yang akan menghadapi tuntutan pidana atas pembunuhan itu, dan belum merilis temuan yang muncul dari penyelidikan internal.

Pada 26 Mei Jaringan Media Al Jazeera mengumumkan bahwa mereka telah menugaskan tim hukum untuk mengadukan pembunuhan itu ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) di Den Haag.

Pengacara yang menangani kasus yang diajukan ke ICC atas serangan terhadap para jurnalis Palestina oleh pasukan Israel juga mengaku akan menambahkan pembunuhan Abu Akleh ke dalam kasus tersebut. (mm/aljazeera)

Baca juga:

Washington Diminta Terlibat Langsung di Investigasi Teror Abu Akleh

Pemimpin Hamas dan Pemimpin Jihad Islam Adakan Pertemuan di Beirut

DISKUSI: