Pasukan Prancis Angkat Kaki dari Irak
Baghdad, LiputanIslam.com – Seorang petinggi militer Irak menyatakan bahwa pasukan Prancis anggota koalisi militer pimpinan AS telah keluar dari Irak.
“Mereka pergi berdasarkan perjanjian yang dilakukan dengan pemerintah Irak,” ujar juru bicara militer Irak, Abdel-Karim Khalaf, Rabu (25/3/2020), tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Dia mengatakan kepada kantor berita Irak, INA, bahwa koalisi pimpinan-AS juga telah meninggalkan pangkalan udara di daerah al-Qaim, Irak, di dekat perbatasan negara ini dengan Suriah. Menurut INA, tentara Irak mengambil alih pangkalan itu setelah penarikan pasukan koalisi.
Di pihak lain, Kemhan Prancis menyatakan akan menarik pasukannya dari Irak sampai pemberitahuan selanjutnya karena merebaknya wabah corona.
Menurut Staf Angkatan Bersenjata Prancis, jumlah pasukan Prancis di Irak sekira 200 personil, 160 di antaranya bertugas melatih Angkatan Bersenjata Irak.
Penarikan pasukan Prancis diumumkan oleh pejabat Irak tersebut beberapa jam setelah Kementerian Perahanan Ceko mengumumkan penarikan pasukannya dari Irak akibat ancaman keamanan dan merebaknya wabah Covid-19.
Kementerian Kesehatan dan Lingkungan Irak mengumumkan adanya 346 kasus infeksi Covid-19, 29 di antaranya meninggal dunia.
Baca: Anggota Parlemen Irak Ancam Lengserkan Presiden
Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah pangkalan militer yang menampung pasukan koalisi di Irak mendapat serangan roket dari para pejuang Irak, meski tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Parlemen Irak pada Januari lalu menyetujui resolusi yang mewajibkan pemerintah untuk mengakhiri kehadiran pasukan asing.
Baca: Penduduk dan Tentara Suriah Usir Pasukan AS di Dekat Kota Qamishli
Langkah itu dilakukan setelah serangan udara AS di Baghdad menewaskan Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Jenderal Qassem Soleimani, dan tokoh pejuang Irak yang menyertainya, Abu Mahdi al-Mohandes, wakil kepala pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi. (mm/ds/rta)