Pasca Pembunuhan Jenderal Soleimani, NATO Mulai Hengkang dari Irak

0
768

Teheran, LiputanIslam.com –  Sebagian pelatih militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)  pergi meninggalkan Irak menyusul kekhawatiran akan terjadinya eskalasi kekerasan pasca pembunuhan jenderal tershohor Iran Qassem Soleimani oleh AS.

“NATO mengevakuasi beberapa pelatih militernya dari Irak menyusul berkembangnya kekhawatiran akan terjadi konflik regional pasca serangan drone AS yang membunuh komandan besar militer Iran Jumat lalu,” ungkap seorang pejabat NATO, Selasa (7/1/2020), seperti dikutip al-Alam.

Dia menambahkan, “Kami mengambil semua tindakan antisipasi demi melindungi personel kami, termasuk pemindahan sementara beberapa individu ke lokasi lain, baik di dalam maupun di luar Irak.”

Misi NATO di Irak mencakup pengerahan personil militer dan sipil, termasuk beberapa ratus pelatih, penasihat, dan personel pendukung, baik dari 29 negara anggotanya maupun dari luar.

Baca: Poster Raksasa Soleimani dan Al-Muhandis Hantui Lokasi Sekitar Kedubes AS di Baghdad

Sebelumnya, juru bicara sementara NATO, Dylan White, menyatakan NATO berencana menarik beberapa tentaranya dari Irak untuk sementara waktu.

Sabtu dia juga mengumumkan bahwa pihaknya telah menangguhkan misi pelatihan di Irak pasca serangan yang menewaskan Soleimani.

Baca: Hizbullah Irak Ancam Serang Ekspor Minyak Negara-Negara Arab Teluk

“Keamanan personel kami di Irak sangat penting … Kami terus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan… Misi NATO terus berlanjut, tetapi kegiatan pelatihan akan dihentikan sementara,” ujarnya. (mm/alalam)

DISKUSI: