Partai Penguasa Turki Sebut Syarat Presiden Al-Assad Tak Cocok untuk Normalisasi Hubungan
Antokia, LiputanIslam.com – Salah seorang petinggi partai yang berkuasa di Turki mengatakan kemungkinan pertemuan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Suriah Bashar al-Assad sangat lemah.
Orhan Miroglu, anggota Otoritas Keputusan dan Implementasi Pusat Partai Keadilan dan Pembangunan Turki, Jumat (17/3), menyebutkan bahwa pendirian Damaskus mengenai negosiasi antara Erdogan dan al-Assad tidak cocok untuk normalisasi hubungan kedua negara.
Pertemuan itu semula disebut-sebut berkemungkinan diadakan usai pemilihan presiden dan parlemen Turki yang dijadwalkan pada 14 Mei mendatang.
“Al-Assad menuntut Turki mundur dari tanah Suriah, sebagai syarat untuk normalisasi hubungan dengan Turki, padahal tidak boleh menaikkan level tuntutan dalam hubungan diplomatik di awal pembicaraan ketika pihak-pihak yang berunding meniatkan rekonsiliasi, kesefahaman, dan pencarian jalan keluar dari perselisihan,” ujar Miroglu dalam wawancara dengan Sputnik.
“Al-Assad mulai menetapkan prasyarat untuk pembicaraan dengan Turki, dan ini memberi Turki hak untuk menuntut Damaskus berhenti mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF).”
Politisi Turki itu juga mengatakan, “Tentara Suriah menjalankan sebagian wilayah Suriah bekerjasama dengan Unit Perlindungan Rakyat (Kurdi). Jadi, apa posisi organisasi bersenjata SDF terkait dengan tentara Suriah?”
Menurutnya, ada pembicaraan tentang pertemuan antara Erdogan dan al-Assad, dan pembicaraan ini masih dalam tahap inisiasi, dan agar pertemuan ini dapat berlangsung, “kedua belah pihak harus menggunakan ungkapan yang menunjukkan iktikad mereka untuk rekonsiliasi dan pemulihan hubungan.”
Miroglu lantas mengatakan “Kemungkinan pertemuan antara Erdogan dan Al-Assad sebelum pemilihan Turki sangat rendah. Adapun pertemuan mereka setelah pemilihan, akan menjadi jelas menurut hasil pemilu dan perimbangannya.” (mm/raialyoum)
Baca juga: