Normalisasi Teheran-Riyadh, AS Sangsikan Komitmen Iran, Ini Tanggapan Menlu Arab Saudi

0
148

Riyadh, LiputanIslam.com   Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan bahwa  kesepakatan Saudi-Iran untuk pemulihan hubungan diplomatik menegaskan keinginan bersama kedua belah pihak untuk menyelesaikan perbedaan melalui komunikasi dan dialog.

“Ini tidak berarti mencapai solusi untuk semua perbedaan yang menonjol antara kedua negara, tapi ini adalah bukti keinginan bersama kami untuk menyelesaikannya melalui komunikasi dan dialog melalui cara damai dan alat diplomatik, mengkonsolidasikan keamanan dan stabilitas serta memajukan pembangunan dan kemakmuran, tidak hanya di kedua negara kami, melainkani di kawasan secara keseluruhan,” kata Faisal dalam wawancara dengan surat kabar Asharq Al-Awsat yang diterbitkan pada hari Ahad (12/3).

Dia mengaku berharap dapat segera bertemu dengan sejawatnya dari Iran untuk melanjutkan hubungan diplomatik berdasarkan apa yang telah disepakati.

Seperti diketahui, Riyadh dan Teheran Jumat lalu bersepakat di Beijing  untuk menjalin lagi hubungan antara keduanya yang terputus sejak 2016, dan membuka kembali kedua kedutaan dalam jangka waktu dua bulan ke depan.

“Kami sedang bersiap untuk melanjutkan hubungan diplomatik antara kedua negara kami selama dua bulan ke depan, dan ini adalah hal yang normal bagi kami untuk bertukar kunjungan di masa mendatang,” tuturnya.

Faisal menyebutkan bahwa dasar hubungan internasional adalah adanya hubungan diplomatik antar negara, dan hal ini diperkuat dalam kasus dua negara saling bertetangga sebesar Kerajaan Arab Saudi dan Republik Islam Iran, yang memiliki kesamaan agama, budaya , hubungan sejarah dan peradaban.

Dia menjelaskan bahwa perjanjian ini tercapai di bawah naungan dan mediasi Republik Rakyat Tiongkok, setelah beberapa putaran pembicaraan selama dua tahun terakhir berlangsung di Irak dan Oman, dan ini , menurutnya, pertanda bahwa Saudi terus berada di jalur ketenangan dan de- eskalasi, serta merasakan peran dan tanggung jawabnya dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas regional dan internasional.

Mengomentari skeptisisme AS tentang komitmen Iran terhadap perjanjian tersebut, Menlu Saudi mengatakan, “Salah satu persyaratan terpenting untuk membuka lembaran baru dengan Iran adalah komitmen terhadap apa yang telah disepakati antara kedua pihak, dan terhadap apa yang ditetapkan dalam isi perjanjian tripartit Saudi-Iran-Tiongkok, dan tidak ada keraguan bahwa kepentingan kedua negara dan kawasan ini terletak pada pengaktifan jalur kerjasama dan koordinasi bersama dan berfokus pada prioritas pembangunan daripada pertimbangan hegemoni, dengan cara yang mengarah pada tercapainya aspirasi dan harapan rakyat kita dan generasi muda di wilayah kita untuk masa depan yang lebih baik dan diwarnai keamanan, stabilitas, dan kemakmuran.”

Dia menambahkan, “Kami berharap pihak Iran akan berbagi tujuan dan aspirasi yang sama dengan kami, dan kami berharap dapat bekerjasama dengan mereka untuk mencapai ini.”

Dia juga menyebut Iran sebagai negara jiran yang stabilitas dan pembangunannya adalah untuk kepentingan stabilitas dan pembangunan kawasan secara keseluruhan, dan Arab Saudi hanya mengharapkan kebaikan. (mm/raialyoum)

Baca juga:

Iran dan Saudi Pulihkan Hubungan, Ini Tanggapan Negara-Negara Dunia

Wow, Iran dan Saudi Setuju Pulihkan Hubungan Diplomatik dan Pembukaan Kedubes

DISKUSI: