Netanyahu Ingatkan Presiden Terpilih AS untuk Tidak Kembali ke Perjanjian Nuklir Iran

0
503

øàù äîîùìä áðéîéï ðúðéäå áè÷ñ äîîìëúé ìãåã áéï âåøéåï áùãä áå÷ø
öéìåí: çééí öç / ìò”î
Photos By : Haim Zach / GPO

Quds, LiputanIslam.com –  Perdana Menteri Rezim Zionis Israel Benjamin Netanyahu memberi sinyal peringatan kepada  kepada Presiden terpilih AS Joe Biden dan timnya agar AS tidak terlibat lagi dalam perjanjian nuklir Iran yang diteken pada tahun 2015.

“Kami tidak akan mengizinkan Iran meraih senjata nuklir,” kata Netanyahu pada acara tahunan mengenang perdana menteri pertama Israel, David Ben-Gurion, di Kibbutz tempat Ben-Gurion dimakamkan.

“Tidak ada jalan untuk kembali ke perjanjian nuklir sebelumnya. Kita harus tetap berpegang pada kebijakan tanpa kompromi untuk memastikan bahwa Iran tidak akan mengembangkan senjata nuklir,” lanjutnya.

Dia juga menegaskan bahwa masyarakat dunia harus menghentikan “perilaku agresif Iran, termasuk dukungannya terhadap teror”.

Biden yang akan memulai jabatannya sebagai Presiden AS pada 20 Januari pernah mengaku akan bergabung kembali dengan kesepakatan nuklir jika Teheran lebih dulu kembali ke kesepakatan itu, dan bahwa dia akan bekerja dengan sekutu AS untuk “memperkuat dan memperluasnya, selagi itu secara lebih efektif menangkal kegiatan destabilisasi Iran lainnya.”

Perjanjian tersebut bertujuan mengekang program nuklir Iran demi mencegahnya mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan peringanan sanksi ekonomi yang dikenakan terhadapnya.

Presiden petahana AS Donald Trump keluar dari perjanjian itu pada tahun 2018 karena tidak membatasi program rudal balistik Iran atau dukungannya kepada kelompok-kelompok militan pejuang di Irak, Lebanon, dan Yaman.

Iran sendiri membantah tuduhan bahwa pihaknya bertujuan mengembangkan senjata nuklir. (mm/raialyoum/timesofisrael)

Baca juga:

Menlu AS: Semua Opsi Terbuka bagi Isu Iran, Israel adalah Bagian dari Solusi Timteng

Trump Dikabarkan Berencana Menyerang, Ini Tanggapan Jenderal Iran

 

DISKUSI: