Mesir Kecam Tindakan Turki Mengirim Ribuan Kombatan dari Suriah ke Libya
Dalam pertemuan koalisi yang diserukan oleh menteri luar negeri Amerika Serikat (AS) dan Italia, Kamis (4/6/2020), Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry menyebut tindakan Turki itu sebagai pelanggaran terbuka terhadap hukum internasional, resolusi Dewan Keamanan PBB, dan tujuan yang dicanangkan oleh koalisi tersebut.
Dia juga menegaskan sambutan baik pemerintah Mesir untuk optimalisasi upaya kolektif dengan pemerintah Irak untuk peningkatan kerjasama kontra- terorisme, mendukung stabilitas di Irak, dan membangun kembali lembaga-lembaganya.
Shoukry juga menyebutkan keharusan membela rakyat Suriah dengan mendukung solusi politik yang permanen.
Di pihak lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers di Ankara, Kamis, usai pertemuan dengan kepala Pemerintahan Kesepakatan Nasional (GNA) Libya, Fayez al-Sarraj, yang didukung Turki, menyatakan sejarah akan menilai pihak-pihak yang menyebabkan “pertumpahan darah” dengan mendukung Haftar.
Baca: Mengenal Keterlibatan Aktor Asing dalam Pusaran Konflik di Libya
Pihak-pihak yang dimaksud Erdogan adalah Mesir, Uni Emirat Arab, dan Rusia yang menyokong Pasukan Nasional Libya (LNA) pimpinan Khalifa Haftar.
Baca: Pasukan GNA Rebut Kembali Bandara Tripoli dari Pasukan Haftar
Erdogan berjanji akan meningkatkan dukungan negaranya kepada GNA dalam memerangi pasukan Khalifa Haftar. Dia menyebut Haftar dan sekutunya sebagai penghalang terbesar bagi perdamaian di Libya. (mm/amn/aljazeera)