Menlu Saudi Tegaskan lagi  Sikap Negaranya Soal Normalisasi Hubungan dengan Israel

0
163

Davos, LiputanIslam.com  Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menegaskan kembali sikap Riyadh mengenai normalisasi hubungan dengan Israel.

Di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Selasa (24/5), dia mengatakan tak ada perubahan sikap Saudi meski belakangan ini ada laporan media yang menyebutkan ebaliknya.

“Saya sudah membahas itu beberapa kali di masa lalu dan tidak ada yang berubah dalam cara kami memandang subyek ini. Saya pikir kita selalu melihat normalisasi sebagai hasil akhir, tapi hasil akhir dari sebuah jalan,” ujar Faisal pada panel Davos bertema “Arsitektur Keamanan Baru di Timur Tengah.”

“Kami selalu membayangkan bahwa akan ada normalisasi penuh dengan Israel, dan saya telah mengatakan sebelumnya bahwa normalisasi penuh antara kami dan Israel, antara kawasan dan Israel, akan membawa manfaat besar. Kita tidak akan dapat memetik manfaat itu kecuali kita menyelesaikan masalah Palestina,” tambahnya dalam menanggapi laporan media belakangan ini mengenai adanya kesepakatan yang melibatkan Mesir dan Israel dengan mediasi AS

Faisal menjelaskan, “Arab Saudi adalah pihak yang meluncurkan Inisiatif Perdamaian Arab (pada KTT Arab di Beirut pada tahun 2002) dan (inisiatif) ini akan mengantarkan kepada normalisasi penuh antara Israel dan kawasan.”

Inisiatif tersebut mengusulkan normalisasi antara Arab dan Israel dengan syarat Israel menarik Israel diri dari wilayah Arab yang diduduki sejak tahun 1967 dan menerima pembentukan negara Palestina merdeka dengan Quds (Yerusalem) Timur sebagai ibukotanya, dan solusi yang adil untuk masalah pengungsi.

“Kami tidak akan bisa (normalisasi) selama masalah Palestina tidak diselesaikan,” tegas Faisal.

Dia juga mengatakan, “Prioritas sekarang adalah untuk mendorong proses perdamaian antara Palestina dan Israel ke depan, dan ini pasti akan menguntungkan kawasan, Israel dan Palestina.”

Negosiasi damai antara pihak Palestina dan Israel telah ditangguhkan sejak April 2014 akibat penolakan Israel untuk menghentikan pemukiman dan membebaskan tahanan lama, dan penolakannya terhadap solusi dua negara (Palestina dan Israel).

Situs berita Amerika Axios, Selasa, melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden sedang melakukan mediasi untuk menyelesaikan langkah pertama menuju normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel.

Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ketika menjawab pertanyaan majalah The Atlantic pada 3 Maret lalu mengatakan bahwa negaranya tidak memandang Israel sebagai “musuh, melainkan sebagai sekutu potensial” dalam banyak kepentingan.

Dia menambahkan, “Tapi beberapa masalah harus diselesaikan sebelum mencapai itu. Kami berharap masalah antara Israel dan Palestina akan diselesaikan.”

Pada tahun 2020, Israel menandatangani perjanjian untuk menormalisasi hubungan dengan empat negara Arab, yaitu UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Di antara 22 negara Arab, empat negara tersebut serta Mesir dan Yordania telah menjalin hubungan resmi dan terbuka dengan Israel. (mm/alarabiya/raialyoum)

Baca juga:

Jaksa Israel Ngotot Pembunuh Jurnalis Palestina Tak Bisa Dipastikan

Tak Diberi Visa Israel, Petinggi Eropa Batal Selidiki Pembunuhan Abu Akleh

DISKUSI: