Menlu AS Tiba di Israel untuk Bicarakan Iran dan Pencaplokan Tepi Barat
TelAviv, LiputanIslam.com – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo telah tiba di Israel (wilayah pendudukan Palestina 1948) untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan saingannya, Benny Gantz, yang kini menjadi bagian dari pemerintah persatuan baru Israel yang akan dibentuk.
Pompeo mengenakan masker ketika mendarat di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv pada Rabu pagi (13/5/2020) dalam perjalanan pertamanya ke luar negeri selama hampir dua bulan terakhir di tengah pandemi Covid-19.
Dalam kunjungan ini Pompeo diperkirakan akan membahas masalah Iran, wabah Covid-19, dan rencana aneksasi Israel atas beberapa daerah di wilayah pendudukan Tepi Barat, suatu tindakan yang diperkirakan akan memancing kemarahan pihak Palestina dan bahkan banyak negara Barat sekutu Israel sendiri.
Perjanjian Koalisi Netanyahu-Gantz menetapkan bahwa mulai 1 Juli Rezim Zionis Israel dapat mulai mempertimbangkan penerapan aneksasi Tepi Barat yang telah dirinci dalam prakarsa Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah.
Prakarsa kontroversial yang diluncurkan pada Januari lalu itu menyalakan lampu hijau AS bagi Israel untuk mencaplok daerah-daerah permukiman Zionis dan lokasi-lokasi strategis lain di Tepi Barat.
Baca: Parlemen Iran Setujui Status “Sangat Mendesak” Untuk RUU Anti-Israel
Otoritas Palestina mengutuk prakarsa itu dan bahkan memutuskan hubungan dengan AS pada 2017 karena pemerintahan Trump blak-blakan berpihak kepada Israel.
“Pemerintahan Trump berkolaborasi dengan Israel dalam rencana aneksasinya, yang merupakan upaya mengubur hak-hak rakyat Palestina serta serangan terang-terangan terhadap aturan-aturan berbasis sistem internasional,” ungkap ketua perunding Palestina Saeb Erekat.
Israel menduduki Tepi Barat sejak berhasil merebutnya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Hampir tiga juta warga Palestina tinggal di sana bersama lebih dari 400.000 pendatang Zionis yang tinggal di permukiman-permukiman yang ilegal di mata hukum internasional.
Baca: Serdadu Zionis Tewas Ditimpuk Batu, Netanyahu dan Bennett Naik Darah
Palestina dan sebagian besar masyarakat internasional memandang aneksasi Israel itu akan mengandaskan solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel.
Rencana AS mengakui Quds (Yerusalem) sebagai ibukota Israel yang tak terbagi menyalahi aspirasi Palestina bahwa bagian timur kota ini akan berfungsi sebagai ibukota negara Palestina di masa mendatang. (mm/aljazeera)