Mantan Kepala MOSSAD: Israel Terkoyak dan Kritis, Ancaman Terbesar Bukan Palestina dan Iran

0
205

Quds, LiputanIslam.com   Mantan kepala dinas intelijen luar negeri Israel MOSSAD, Tamir Pardo, mengungkap ancaman terbesar bagi negara ilegal Zionis ini dan menekankan bahwa ancaman itu bukan Palestina atau Iran.

Di surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Kamis (9/6), dia menyatakan bahwa ancaman terbesar bagi Israel adalah Israel sendiri, dan menyangkal bahwa Palestina atau Iran adalah ancaman terbesar bagi Israel.

Pardo menyebutkan bahwa Israel telah menjadi negara tanpa strategi sejak Perang Juni 1967, dan bahwa tak ada pejabat Israel yang dapat menjawab pertanyaan mengenai visinya untuk pembentukan negara bagi orang-orang Yahudi dalam jangka waktu 30 tahun ke depan.

Pardo menekankan bahwa sistem pemusnahan diri yang dipraktikkan atau meningkat di Israel selama beberapa tahun terakhir adalah ancaman terbesar bagi  Israel, dan ini dia umpamakan dengan periode penghancuran Bait Suci Kedua, yang terjadi pada tahun 516 SM.

Menurutnya, Israel sedang tercabik-cabik dan mengalami masa kritis dan sejarah terkait dengan perselisihan internal yang melanda setiap pemerintahan baru, terutama sejak partai oposisi Likud yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu terus menolak mengakui hasil pemilu lalu – yang dimenangi oleh partai Yamina dan Naftali Bennett pun mengambil alih kekuasaan di negara itu- dan selalu ingin menjatuhkan koalisi yang berkuasa di Tel Aviv.

Ketakutan Bardo bukanlah yang pertama. Mei lalu, mantan Perdana Menteri Israel Ehud Barak juga mengungkapkan ketakutannya akan kehancuran Israel yang akan segera terjadi sebelum ulang tahun ke-80 pendiriannya.

Barak mengutip sejarah Yahudi yang menyatakan bahwa usia negara Yahudi tak akan bertahan lebih dari 80 tahun kecuali dalam dua periode luar biasa.

Dalam sebuah artikel di surat kabar yang sama, Barak mengatakan, “Sepanjang sejarah Yahudi, orang-orang Yahudi tidak hidup di negara selama lebih dari 80 tahun, kecuali dalam dua periode: periode Raja Daud dan periode Hasmonean, dan kedua periode ini adalah awal dari disintegrasi dalam dekade kedelapan.”

Dia juga menyebutkan bahwa pengalaman negara Zionis Zionis saat ini adalah yang ketiga dan sekarang dalam dekade kedelapan. Dia khawatir bahwa kutukan dekade kedelapan akan turun atasnya seperti dialami oleh pendahulunya. (mm/raialyoum)

Baca juga:

Faksi Resistansi Irak Bantah Tuduhan Serangan Drone ke Erbil

Moskow: Berlanjutnya Serangan Siber Bakal Picu Perang Rusia vs Barat

 

DISKUSI: