Kontroversi AS-China Seputar Wabah Corona Memanas, Iran Kecam AS
Teheran, LiputanIslam.com – Kontroversi seputar misteri di balik wabah virus corona (Covid-19) kian memanas antara AS dan China di tengah gerakan masif dunia untuk mengendalikan dan segera menanggulangi wabah ini, dan Iranpun kembali angkat bicara dengan mendesak AS agar bertanggungjawab kepada khalayak dunia.
Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani menegaskan bahwa para pejabat Washington lebih baik merespon desakan internasional mengenai peranan AS di balik pandemi virus corona daripada melontarkan “tudingan palsu” kepada China dan Iran.
“Main tuding adalah kebiasaan AS untuk cuci tangan. Para pejabat AS harus merespon tuntutan internasional ihwal peranan AS dalam produksi dan penyebaran virus corona serta kontinyuitas kejahatannya terhadap bangsa Iran melalui sanksi ekonomi, alih-alih melontarkan tuduhan-tuduhan palsu kepada China dan Iran,” tulis Shamkhani di halaman Twitter pribadinya, Rabu (18/3/2020).
Sementara itu, China mengancam akan menempuh tindakan lebih lanjut terhadap AS jika Washington masih melanjutkan tekanannya terhadap China.
Baca: AS Jatuhkan Sanksi Terbaru atas Iran Di Tengah Meluasnya Wabah Corona
“Semua opsi ada di atas meja,” ancam jubir Kemlu China, Zhao Lijian, dalam siaran persnya, Rabu, ketika mengomentari keputusan Beijing mencabut kredensial pers dari tiga kelompok jurnalis media AS, yaitu The New York Times, The Wall Street Journal dan The Washington Post.
Keputusan itu sendiri membuat sedikitnya 13 jurnalis AS harus segera mengembalikan kartu pers paling lambat 10 hari kepada Kementerian Luar Negeri China, lalu angkat kaki dari China, atau tidak lagi beraktivitas sebagai jurnalis ketika berada di Negeri Tirai Bambu ini, termasuk Hong Kong dan Makau.
Baca: Iran Berhasil Kombinasikan Obat untuk Kerusakan Paru Dampak Virus Corona
“Kami berpegang teguh pada sikap yang jelas dan tegas, dan menuntut agar tekanan terhadap media China dihentikan,” tandas Lijian. (mm/alalam/raialyoum)