Kapal Tanker Minyak Iran ke-4 Masuki Zona Ekonomi Venezuela

0
553

Teheran, LiputanIslam.com –   Kapal tanker keempat Iran yang membawa bahan bakar ke Venezuela telah memasuki zona ekonomi khusus Venezuela.

Website Marine Traffic yang melacak lalu lintas kapal tanker di perairan internasional melaporkan bahwa kapal tanker bernama Faxon itu memasuki zona ekonomi khusus Venezuela pada Kamis pagi waktu setempat (28/5/2020).

Iran mengirim lima kapal tanker berisi  sekira 1,53 juta barel bensin dan alkilat ke Venezuela untuk membantu negara pimpinan Presiden Nicolas Maduro itu mengaktif kembali kilang minyaknya di tengah krisis bahan bakar.

Tiga kapal sebelumnya, Fortune, Forest dan Petunia, telah mencapai Venezuela dengan pengawalan militer.

Kapal tanker keempat Faxon tiba di Laut Karibia pada hari Rabu dan di zona ekonomi khusus Venezuela pada hari Kamis, sementara kapal terakhir, Clavel, sedang dalam perjalanan menuju Venezuela.

Pasokan bahan bakar Iran ke Venezuela membangkitkan kegusaran AS karena sektor minyak Iran dan Venezuela dikenai sanksi berat oleh AS.

Baca: Kapal Tanker Iran ke-3 Masuki Perairan Venezuela

Pada awal bulan ini seorang pejabat AS menyatakan Washington sedang mempertimbangkan tindakan terhadap kapal-kapal Iran itu.  Teheran lantas balik memperingatkan bahwa akan ada pembalasan jika Washington menyebabkan masalah pada kapal-kapal tanker itu.

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam kontak telefon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani Jumat pekan lalu memastikan Iran akan membalas jika kapal tanker minyak negaranya di Laut Karibia atau di mana pun di dunia diganggu oleh AS.

“Jika kapal tanker minyak kami mendapat masalah dari AS di Laut Karibia atau di mana pun di dunia maka AS juga akan mendapat masalah,” ujar Rouhani.

Baca: Kapal Tanker Iran di Venezuela, Kemenangan bagi Masyarakat Internasional

Senada dengan ini, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Hossein Bagheri di hari yang sama menegaskan pihaknya terus memantau langkah musuh, termasuk pasukan AS, di kawasan regional maupun dan negara-negara jauh.

“Kami berdiri teguh dan memutuskan untuk memberikan tanggapan yang tepat bagi AS atas kesalahan perhitungan apa pun terhadap kepentingan nasional Iran,” tegasnya. (mm/fna)

DISKUSI: