Jenderal Iran: Musuh Gentar Melihat Kemampuan Pertahanan Udara dan Drone Iran

0
1284

Teheran, LiputanIslam.com –  Di tengah ketegangan Iran dengan negara-negara musuhnya terkait dengan serangan terhadap kapal Israel di Laut Oman, militer Iran menyatakan pihaknya didukung sistem pertahanan udara paling modern di dunia dan Angkatan Udaranya memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengoperasikan pesawat nirawak (UAV) atau drone sehingga musuh-musuhnya gentar.

Hal itu dinyatakan oleh Panglima Angkatan Pertahanan Udara Iran Brigjen Alireza Sabahifard dalam kata sambutannya pada pertemyan dengan para dosen dan mahasiswa di tempat Komando dan Staf Universitas Angkatan Darat Republik Islam Iran (DAFOS),  Senin (2/8).

Mengilas balik sejarah pertahanan udara Iran yang sukses dalam perang delapan tahun melawan agresi Irak (1980-1988), Sabahifard mengatakan bahwa saat itu tidak ada operasi yang berhasil dilakukan kecuali kecuali Pasukan Pertahanan Udara memainkan peran efektif di dalamnya.

Dia lantas menyebutkan bahwa sekarang tugas Pasukan Pertahanan Udara Iran juga tak kalah pentingnya.

“Tapi sekarang, kita dalam damai dan kita harus lebih waspada daripada waktu lainnya dengan cara pasukan Pertahanan Udara Angkatan Bersenjata memantau langit Iran Islam sepanjang waktu, sehingga harus diingat bahwa kelalaian sekecil apa pun akan menyebabkan timbulnya kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada negara,” terangnya.

Sabahifard kemudian menyinggung tingginya kemampuan dan potensi Pertahanan Udara Iran di bidang drone, dan mengatakan bahwa Pertahanan Udara Iran mampu mengoperasikan drone dengan tingkat kesuksesan dan presisi yang tinggi.

Dia juga menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Iran telah menggentarkan barisan musuhnya sehingga mereka tak berani melakukan operasi militer apapun di dekat perbatasan Iran meski mereka memiliki jet-jet tempur dan berbagai perlengkapan militer canggih lainnya. (mm/mna/alalam)

Baca juga:

Insiden Kapal Mercer Street, Apakah Perang Terbuka Iran-Israel akan Berkobar?

Iran Kecam Tudingan Tanpa Bukti AS dan Inggris

DISKUSI: