Jenderal AS: Kami Siap, Tapi Tak Menghendaki Perang Melawan Iran
WashingtonDC, LiputanIslam.com – Komandan Pusat Komando AS (CENTCOM), Jenderal Kenneth McKenzie menyatakan negaranya tidak menghendaki perang melawan Iran meskipun siap menghadapi segala kemungkinan.
“AS menerapkan kebijakan tekanan maksimum terhadap Iran dalam dua tahun terakhir, dan pemerintahan Presiden Joe Biden sekarang berniat mengevaluasi pendekatan ini,” ungkap McKenzie dalam wawancara dengan saluran TV LBCI Libanon, Senin (15/3).
Dia menambahkan, “AS tidak menginginkan perang melawan Iran, dan pemerintahan Biden berniat mengevaluasi jalan ke depan bersamanya.”
Mengenai ancaman Iran untuk membalas darah mantan komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Jenderal Qasem Soleimani, McKanzie mengatakan, “Angkatan Bersenjata AS siap menghadapi segala kemungkinan, dan kami siap membalas jika dirasa perlu.”
Dia menyinggung perkembangan situasi di Saudi dan Irak dengan mengatakan, “Serangan terhadap Saudi oleh Houthi (Ansarullah) adalah tindakan agresif, dan serangan terhadap pasukan kami di Irak yang kemungkinan kuat dilakukan oleh proksi Iran juga tindakan agresif. Pada gilirannya semua ini tidak akan membantu siapapun yang berusaha melihat dengan lebih tenang.”
Penerus Jenderal Soleimani, Mayjen Esmail Qaani, Jumat pekan lalu kembali menegaskan sumpahnya untuk tetap akan membalas darah Jenderal Soleimani pada saatnya yang tepat.
Suara penghancuran tulang belulang orang-orang Amerika akan terdengar pada saatnya yang tepat,” tegasnya.
McKenzie dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu mengaku belum pernah melihat serangan terhadap AS seperti yang terjadi pada gempuran beberapa rudal balistik IRGC ke Ain Al-Assad, yang dilancarkan sebagai pembalasan atas terbunuhnya Soleimani.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyebut serangan rudal Iran itu baru sekedar tamparan, sedangkan pembalasan yang sesungguhnya masih akan terjadi secara tersendiri.
Komandan Pasukan Quds IRGC Mayjen Qassem Soleimani terbunuh bersama wakil ketua pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, serta beberapa orang lain yang menyertai keduanya, akibat serangan udara AS pada tanggal 3 Januari 2020. (mm/raialyoum)
Baca juga:
Jenderal Qaani: Suara Penghancuran Tulang Orang AS akan Terdengar pada Saatnya yang Tepat
[Video]: AL Korps Garda Revolusi Islam Iran Ungkap Kota Rudal Baru Bawah Tanah