Jenderaal Qaani: AS Membunuh Soleimani Secara Licik, Kami akan Membalas Secara Jantan
Teheran, LiputanIslam.com – Komandan baru Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Esmail Qaani menyebut AS telah membunuh pendahulunya, Mayjen Qassem Soleimani, “dengan cara pengecut”, namun dia berjanji untuk membalas pembunuhan itu “dengan cara jantan”.
“Mereka (AS) menyerangnya (Soleimani) dengan cara pengecut, tetapi dengan rahmat Allah dan melalui upaya para penuntut kebebasan di seluruh dunia yang ingin membalas dendam atas darahnya, kami akan menghantam musuh dengan cara jantan,” tegas Qaani pada upacara pengantar tugas yang diselenggarakan untuk dirinya oleh IRGC untuk menandai awal resmi masa jabatannya, Senin (20/1/2020).
Dia menjelaskan bahwa AS menghabisi Jenderal Soleimani bukan di medan laga, melainkan dengan cara “licik dan pengecut”.
Qaani mengutuk praktik-praktik politik AS yang disebutnya “Setan Besar penuh tipu daya, pemusuhan, dan keji”.
“Musuh-musuh kita tidak mengerti kecuali bahasa kekuatan, karena itu mereka harus dihadang dengan tegas,” ungkap Qaani.
Mengenai kehebatan Jenderal Soleimani dia mengatakan, “Lisan tak sanggup menjelaskan keutamaan akhlaknya, tapi indikator utama dan sentral bagi komandan besar ini antara ialah kepatuhannya kepadanya pemimpin besar revolusi (Ayatullah Ali Khamenei), dan keikhalasannya dalam berbuat, sehingga tercapailah cita-cita lamanya dalam kesyahidan setelah sekian tahun berjihad demi berkibarnya bendera Islam.”
Baca: Panglima IRGC: Gugurnya Soleimani adalah Awal Era Soleimani Baru
Seperti diketahui, serangan udara AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada dini hari Jumat 3 Januari 2020 telah menewaskan komandan Pasukan Quds IRGC Jenderal Qassem Soleimani dan wakil ketua pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, serta beberapa orang lain yang menyertai keduanya.
Pada dini hari Rabu 8 Januari 2020 IRGC membalas serangan AS itu dengan menghantamkan puluhan rudal balistiknya ke dua pangkalan militer AS di Irak, termasuk Lanud Ain Assad yang ditempati oleh ribuan tentara AS.
Baca: Ayatullah Khamenei Sebut Peristiwa Seputar Gugurnya Soleimani sebagai “Hari-Hari Allah”
IRGC mengklaim serangannya itu menewaskan sekira 80 tentara AS, sementara Pentagon belakangan ini secara resmi menyatakan 11 tentara AS terluka dalam serangan rudal balistik tersebut, setelah Presiden AS Donald Trump semula mengklaim tidak ada korban tewas maupun luka.
Iran berjanji masih akan menempuh berbagai cara untuk membalas serangan udara AS, terutama agar AS terusir dari kawasan Teluk Persia dan Timur Tengah secara umum. (mm/alalam/aljazeera)