Isolasi terhadap Suriah Memudar, Delegasi Parlemen Arab Jumpai Presiden Al-Assad di Damaskus

0
134

Damaskus, LiputanIslam.com   Delegasi parlemen Arab telah menemui Presiden Suriah Bashar al-Assad di Damaskus, dan peristiwa ini menjadi pertanda baru mencairnya hubungan antara Suriah dan dunia Arab setelah lebih dari satu dekade Suriah terisolasi.

Para ketua parlemen Irak, Yordania, Palestina, Libya, Mesir dan Emirat, serta perwakilan dari Oman dan Lebanon, melakukan perjalanan ke Suriah sebagai bagian dari delegasi Persatuan Antar-Parlemen Arab. Mereka menemui para anggota parlemen Suriah dan Presiden al-Assad.

“Kami tidak dapat berbuat tanpa Suriah, dan Suriah tidak dapat berbuat tanpa lingkungan Arabnya, yang kami harap dapat kembali ke sana,” kata Ketua Parlemen Irak Mohammed al-Halbousi.

Suriah terisolasi dari dunia Arab setelah pemerintah Al-Assad melawan gelombang pemberontakan dan terorisme yang disponsori Barat dan sejumlah rezim berpengaruh Arab sejak tahun 2011.

Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011, dan banyak negara Arab menarik utusan mereka dari Damaskus.

Tapi al-Assad  terbantu oleh dukungan dari negara-negara Arab menyusul dua gempa dahsyat pada 6 Februari, yang menewaskan lebih dari 5.900 orang di Suriah, menurut catatan PBB dan pemerintah Suriah.

Bantuan datang termasuk dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, yang sama-sama mensponsori pemberontakan terhadap al-Assad di tahun-tahun awal konflik Suriah.

Kunjungan itu dilakukan ketika Kemlu Mesir mengatakan bahwa Menlu Sameh Shoukry akan melakukan perjalanan ke Damaskus pada Senin dalam kunjungan pertama oleh seorang menteri luar negeri Mesir sejak konflik Suriah meletus pada 2011.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi berbicara dengan al-Assad melalui telepon untuk pertama kalinya pada 7 Februari dan Menlu Yordania melakukan perjalanan pertamanya ke Damaskus pada 15 Februari.

Al-Assad kemudian melakukan perjalanan ke Oman pada 20 Februari dan itu adalah yang pertama kalinya dia meninggalkan Suriah sejak gempa.

Dia jarang melakukan perjalanan ke luar negeri selama perang, dan hanya berkunjung ke Rusia dan Iran, dua negara sekutunya yang sama-sama membantunya mengubah gelombang konflik.

Kunjungan Al-Assad pada tahun 2022 ke UEA adalah perjalanan pertamanya ke negara Arab sejak pecahnya perang tahun 2011. (mm/sana/aljazeera)

Baca juga:

Iran Dikabarkan akan Kirim Sistem Rudalnya ke Suriah untuk Hadapi Serangan Israel

Kutuk Barbarisme Zionis di Nablus dan Damaskus, Iran: Israel Hanya Mengerti Bahasa Kekerasan

DISKUSI: